10 Kecamatan di Pasuruan Rawan Banjir, BPBD Gandeng BMKG

628

BANJIR WINONGANPasuruan (wartabromo) – Mengantisipasi bencana banjir tahunan yang kerapkali datang ke sejumlah kawasan di Kabupaten Pasuruan, pihak BPBD menggandeng Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika serta wilayah terdampak untuk senantiasa waspada menghadapi musim penghujan yang mulai datang.

“Kita terus berkoordinasi dengan BMKG maupun kecamatan terdampak. Kalau menurut BMKG sendiri, curah hujan tertinggi diperkirakan terjadi pada januari 2014 mendatang akan tetapi kami terus waspada kalau ada bencana yang terjadi,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko.

Menurutnya, titik-titik rawan banjir yang terjadi di Kabupaten Pasuruan saat musim penghujan datang adalah daerah aliran sungai (DAS) Kedunglarangan yang melewati Bangil, DAS Kali Welang, dan DAS Rejoso yang melewati Rejoso.

Baca Juga :   Ritual Nyepi Usai, Tebing di Cemorolawang Longsor

Tiga daerah aliran sungai tersebut kerapkali menjadi penyebab meluapnya air yang datang dari kawasan pegunungan. Bahkan, hampir setiap tahun di daerah kawasan tersebut sering dilanda banjir, baik skala menengah maupun besar.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Pasuruan, tercatat ada 10 wilayah di Kabupaten Pasuruan yang masuk dalam kategori rawan banjir yakni Beji, Bangil, Rembang, Kraton, Rejoso, Grati, Nguling, Gondangwetan, Pohjentrek, dan Winongan.

Dari kesepuluh titik tersebut lima diantaranya paling sering didatangi banjir, yakni Rejoso, Kraton, Beji, Grati dan Bangil.

“Kebanyakan yang menjadi faktor terjadinya banjir di Kabupaten Pasuruan adalah curah hujan yang sangat tinggi yakni antara 1 sampai 2 hari berturut-turut. Sehingga air yang masuk ke sungai tak lagi tertampung,”tambah Yudha.

Baca Juga :   Jokowi Gratiskan Tarif Tol Suramadu Untuk Roda Dua

Banyaknya daerah yang masuk kategori banjir tentu saja menjadi perhatian BPBD dalam hal penganggaran. Hingga akhir tahun ini anggaran tersisa sebesar Rp 800 juta, dari total anggaran yang masuk dalam alokasi belanja tidak terduga sebesar Rp 3 Milliar.

Semua anggaran tersebut, lanjut Yudha, akan diperuntukkan untuk penanganan bencana, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar (sandang, pangan, obat-obatan), pertolongan kepada korban bencana, pencarian korban bencana, hingga perbaikan sarana prasarana seperti tanggul dan bantaran sungai. (eml/yog)