Menolak Menginap, Gadis Ini Dianiaya Tunangannya

825

ANIAYASumberasih (wartabromo) – Seorang wanita di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur mengalami kritis setelah menjadi korban penganiayaan calon suaminya.

Korban dianiaya pelaku menggunakan balok kayu lantaran menolak saat diminta menginap dirumahnya. Saat ini, korban tengah menjalani perawatan di ruang intensive care unit (ICU) RSU Dr Mohamad Saleh.

Mince Wijayanti (26), warga Desa Mentor Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo masih kritis di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSU Dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo Jawa Timur. Pasalnya, ia harus menerima 20 jahitan di bagian kepala. Selain itu, korban juga mengalami luka serius pada bagian lengan, tangan, dan rusuk kiri.

Mince merupakan korban kekejaman Karno (30), warga Desa Tunggak Cerme Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo. Pria ini, tidak lain merupakan tunangan alias calon suami korban.

Baca Juga :   Jalan Mundur Malang - Lombok, Ini Pesan Yang Dibawa Kakek Kusno

Petaka ini terjadi di rumah pelaku pada Jumat (30/10/2015) sore. Saat itu, pelaku berang lantaran korban menolak menginap di rumah pelaku paska berkunjung ke salah seorang kerabatnya.

Bukannya memberikan kasih sayang dan menjadi pelindung bagi korban, pelaku justru menjadi predator bagi korban. Setelah cek cok mulut antar keduanya, pelaku memukulkan sebilah balok kayu ke tubuh korban. Tak hanya sekali, ia justru melakukan penganiayaan pada korban berkali-kali.

Pemukulan berulang kali ke tubuh korban, membuat Mince Wijayanti limbung.

Ironisnya, penganiayaan dilakukan di depan keponakan korban Vina Sukmawati (16), yang saat itu ikut ke rumah pelaku.

Awalnya, pelaku menyuruh Vina berbohong, dengan menyebut luka yang dialami korban akibat kecelakaan lalu lintas. Namun, Vina menolak berbohong sehingga kasus ini terbongkar.

Baca Juga :   Jokowi Menang, Raskin Pakai Beras Terbaik

“Dia memaksa saya untuk berbohong, bahkan mengancam saya,” tutur Vina Sukmawati, yang menyaksi kejadian itu secara langsung.

Sementara itu, Mislum (45), paman korban, sangat  menyayangkan pelaku masih melenggang bebas tanpa diperiksa polisi. Padahal berkas laporan telah diserahkan ke sentra pelayanan Polres Probolinggo Kota. Sejauh ini, belum ada penjelasan resmi dari pihak kepolisian perihal penanganan peristiwa ini.

“Saya heran kenapa kasus ini tidak ditangani dengan cepat, bahkan dibiarkan begitu saja,” ungkap paman korban Mislum.

Keluarga korban berharap, polisi segera menangkap dan menjerat pelaku sesuai hukum yang berlaku agar korban mendapat keadilan atas deritanya. (saw/yog)