Setahun, BLK Sediakan 58 Paket Pelatihan Kejuruan

3920
Suasana pelatihan di BLK Kab. Pasuruan.
Suasana pelatihan di BLK Kab. Pasuruan.

Rejoso (wartabromo)- Sejak diresmikan dua tahun lalu, UPT Disnakersostrans LKD atau yang populer dengan nama Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Pasuruan terus dipenuhi dengan kegiatan kepelatihan kejuruan.

Untuk tahun 2016, total ada 58 paket pelatihan kejuruan yang dilaksanakan oleh BLK setempat.

Yoyok Heri Sutjipto, kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Pasuruan mengatakan, ke-58 paket tersebut meliputi 11 kejuruan. Di antaranya, otomotif Roda 2 dan 4, Las, Elektronika, Prosesing, Jahit Sepatu, Komputer, Teknologi Mekanik, Bordir, Jahit, Batik Tulis dan Sablon.

“Paling banyak peminatnya adalah otomotif, bordir dan jahit. Mungkin karena banyak yang membutuhkan, kemudian peluang kerjanya juga banyak, sehingga peminatnya selalu tinggi meskipun jumlah pesertanya sama dengan kejuruan yang lain,” kata Yoyok di sela-sela mengawasi jalannya pelatihan jahit dan elektro, Selasa (09/02).

Baca Juga :   Ketuanya Ikut Prabowo-Hatta, GP Ansor Pasuruan Pilih Netral

Pelatihan kejuruan tahun 2016 ini sudah dimulai sejak akhir Januari lalu. Di mana, sebanyak 128 peserta mengikuti kepelatihan 8 kejuruan, yakni otomotif, bordir, jahit, las, teknologi mekanik, komputer dan elektro. Selama sebulan penuh, mereka mengikuti pelatihan dengan dimentori instruktur dari BLK Jember, Singosari, Pandaan, Surabaya, Lembang dan Bekasi.

Kata Yoyok, tujuan utama diselenggarakannya pelatihan tersebut untuk mempersiapkan SDM Kabupaten Pasuruan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Kami ingin menciptakan lulusan-lulusan sekolah yang terampil, kreatif dan gak cengeng dalam menghadapi MEA. Selama sebulan mereka akan mendapatkan banyak teori dan praktek kejuruan sampai mereka benar-benar berhasil,” jelasnya.

Selama pelatihan berlangsung, para peserta mendapat fasilitas berupa konsumsi, bahan pelatihan, serta uang transport. Menurut Yoyok, Pemkab Pasuruan melalui APBD Kabupaten Pasuruan tahun 2016 telah menyediakan anggaran sebesar Rp 9 miliar. Anggaran tersebut dipergunakan untuk konsumsi peserta, penyediaan alat tulis kantor (ATK), bahan dasar pelatihan, pembuatan sertifikat, hingga transport peserta maupun gaji para instruktur.

Baca Juga :   Sekda Siap Lepas ASN Untuk Pilwali Probolinggo

“Total ada 11 instruktur yang siap untuk melatih semua peserta. Setelah selesai mengikuti pelatihan, seluruh peserta akan mendapatkan sertifikat pelatihan yang bisa digunakan sebagai salah satu nilai plus dalam melamar pekerjaan,” ucap Yoyok kepada Suara Pasuruan.

Sementara itu, jalannya pelatihan sendiri berlangsung lancar, dan rata-rata semua peserta terlihat antusias mengikuti setiap pengarahan yang diberikan oleh masing-masing instruktur. Dewi Masitha (21), salah satu peserta asal Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso mengaku senang lantaran bisa mengikuti pelatihan bordir yang benar.

“Awalnya saya mendaftar di BLK ini, kemudian dipanggil dan diwawancarai. Alhamdulillah diterima, dan semoga ketika selesai nanti bisa langsung bikin desain sendiri,” ungkapnya. (emil/rur)

Baca Juga :   Cuaca Buruk, Pencarian Siswa Asal Surabaya Hilang di Gunung Arjuno Dihentikan Sementara