Pasuruan (wartabromo) – Tarikan iuran yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap siswa yang diikutkan dalam kegiatan festival Pasoeroen Djaman Bijen (PJB) ternyata mendapat keluhan dari pihak orang tua murid.
Informasi yang didapatkan wartabromo menyebutkan, sejumlah orang tua murid mengaku anak-anaknya ditarik pungutan oleh pihak sekolah untuk berpartisipasi dalam mengikuti festival PJB.
Uang tarikan yang diberlakukan oleh pihak sekolah tersebut besarannya bervariasi antara Rp.10 ribu sampai Rp. 30 ribu yang digunakan oleh pihak sekolah untuk mendesain stand dan pernak-perniknya.
Salah seorang orang tua murid yang anaknya bersekolah di sebuah SMK Negeri Kota Pasuruan mengaku, anaknya ditarik iuran sebesar Rp.30 ribu untuk gelaran PJB itu.
“Di sekolah anak saya dipungut iuran 30 ribuan,” keluh pria yang minta namanya tidak disebutkan tersebut.
Hal serupa juga ditemukan di SMA Negeri Kota Pasuruan yang rata – rata siswa-siswinya dipungut iuran sebesar Rp.10 ribu-an.
“Kalau disekolah anak saya, ditarik pungutan 10 ribu setiap murid yang diambil dari uang kas kelas masing-masing. Katanya sih buat acara PJB itu,” ujar salah seorang orang tua murid kelas XI tersebut.
Sementara saat dikonfirmasi wartawan terkait tarikan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, Suhariyanto, mengatakan pihaknya sama sekali tidak mengetahuinya.
“Sekolah mana saja mas?,” ujarnya balik bertanya seolah terkejut.
Untuk diketahui, Gelaran festival Pasoeroen Djaman Bijen (PJB) yang diselenggarakan dalam rangka HUT Kota Pasuruan ke-330 dibuka secara resmi pada Jum’at (18/3/2016) oleh Walikota Pasuruan Setiyono.
Festival yang menampilkan suasana dan produk-produk makanan maupun kerajinan tempo dulu itu diikuti oleh perwakilan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Pasuruan dan perwakilan sekolah di Kota Pasuruan. (yog/yog)
