Ada Konflik Aqidah, Kota Bangil Alami Ketegangan

1350

IMG-20160401-WA0033Bangil (wartabromo) – Suasana kawasan alun – alun Kota Bangil dan sekitarnya mendadak ramai dengan rombongan ratusan orang yang mengaku tergabung dalam sejumlah ormas Islam. Mereka berkumpul di sejumlah titik jalan protokol dan bergerak menuju jalan Bader Kalirejo, Bangil, Jumat (1/4/2016).

Pantauan wartabromo di lokasi, suasana semakin tegang lantaran banyak pihak mengkhawatirkan adanya bentrokan antar kedua belah pihak yang tidak sepaham tersebut. Bahkan, aksi saling dorong antar anggota Ormas dengan pihak aparat keamanan sempat terjadi saat mereka melewati depan Ponpes YAPI Putri. Beruntung, kejadian tersebut tak berlangsung lama.

“Kami menginginkan kegiatan di sana (Lingkungan Kwangsan, Kalirejo) itu dibubarkan sekarang, ” kata Nadzir salah seorang anggota DPRD Kabupaten Pasuruan yang ikut dalam aksi Ormas ini.

Baca Juga :   Ada Pejabat Kunjungi Lokasi Banjir, Bakso Cak Pri Ludes Diborong

Meski sempat menegangkan, aksi anarkhis yang sempat dikhawatirkan tak terjadi dalam kegiatan turun jalan ini.

Ratusan aparat gabungan TNI/Polri sejak pagi bersiaga untuk menjaga kondusifitas Kota Bangil terhadap timbulnya gesekan antar kedua belah pihak yang berbeda pandangan dalam persoalan aqidah islam tersebut.

“Kita menerjunkan aparat gabungan terdiri atas 350 anggota Polres Pasuruan, 1 SSK Brimob Polda Jatim, 1 SSK TNI Kodim 0819 dan 2 regu Satpol PP Kabupaten Pasuruan, ” Kata Kapolres Pasuruan, AKBP Soelistijono ditemui di lokasi.

Sekitar pukul 11.00 Wib, massa berangsur -angsur membubarkan diri setelah pihak yang menggelar kegiatan keagamaan di salah satu rumah warga di lingkungan Kwangsan, Kalirejo itu menyelesaikan acaranya. Secara tertib, satu persatu keluar dari lokasi kegiatan dengan kawalan aparat keamanan.

Baca Juga :   Bocah Perempuan Pengidap Hidrosefalus Butuh Uluran Tangan

“Mereka sudah selesai acaranya. Alhamdulillah semuanya kondusif, ” tegas Kapolres Pasuruan.

Secara tertib, para pihak yang ikut dalam kegiatan tersebut keluar dengan aman. Pihak Ormas yang sebelumnya menentang kegiatan tersebut pun mempersilahkan mereka untuk melewati jalan yang dipenuhi oleh anggota Ormas Islam itu untuk kembali pulang ke rumah masing – masing.

“Jangan ada yang mencaci, memfoto dan menganggu mereka, ” kata salah seorang dari pihak anggota Ormas Islam.

Untuk diketahui, konflik ini bermula saat muncul rencana untuk menggelar kegiatan Milad Putri Nabi Muhammad, Fatimah di Gedung Serba Guna Diponegoro, Bendomungal. Rencana tersebut mendapatkan pertentangan dan sempat dilaporkan oleh sejumlah ormas islam ke Mapoles Pasuruan. Alhasil, kegiatan yang sebagian besar diikuti oleh kaum perempuan itu pun dipindahkan ke salah satu rumah warga di Lingkungan Kwansan, Kalirejo setelah digelarnya pertemuan antar sejumlah pihak dan Forpimda.(yog/yog)