Purwosari (wartabromo) – Setiap 10 hari terakhir di bulan Ramadhan umat muslim berlomba-lomba dalam menggapai berkah malam Lailatul Qodar.
Para ulama meyakini, malam Lailatul Qodar datang saat memasuki akhir bulan ramadhan, tepatnya setelah malam 20 ramadan atau malam – malam ganjil.
Salah satu Pondok Pesantren di Pasuruan, Ponpes Ngalah Sengon Agung Purwosari, Pasuruan setiap 10 malam terakhir ramadan atau malam dengan hitungan ganjil memiliki rutinitas menjalankan sholat malam di setiap tanggal 21, 23, 25, 27, dan malam 29 untuk mencari berkah malam Lailatul Qodar.
Tradisi sholat malam di Pondok Pesantren Ngalah Sengonagung, Purwosari, Pasuruan tersebut, selalu di ikuti oleh ribuan jamaah yang datang dari daerah Pasuruan dan sekitarnya. Para jamaah tersebut berbondong – bondong mulai dari orang tua, remaja, hingga anak-anak berburu berkah malam seribu bulan.
Para jamaah itu mulai memadati halaman Yayasan Darut Taqwa sejak pukul 22:30 WIB untuk mencari tempat shof terdepan.
Meskipun pelaksanaan sholat maleman baru dimulai pukul 12.00 Wib tepat namun antusiasme jamaah begitu besar hingga mereka memilih untuk berangkat jauh sebelum waktunya.
Setiap sudut Ponpes pada malam tersebut selalu dipenuhi oleh para jamaah yang mau melaksanakan sholat sunnah yang langsung diimami oleh pengasuh Ponpes Ngalah yakni KH. Sholeh Bahrudin.
“Saya dari Malang, sudah sejak dulu semenjak masih menjadi santri saya selalu ikut maleman,” kata Risqi Syaifullah, salah satu jamaah asal Malang disela-sela persiapan sholat malam.
Pemuda itu datang bersama salah seorang temannya yang secara rutin setiap tahunnya selalu ikut mencari berkah sholat malam berjamaah bersama-sama di Pondok Ngalah.
Selain Risqi juga banyak jamaah lain yang juga datang dari daerah sekitar Pasuruan, seperti ; Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto yang memang khusus untuk berburu berkah dimalam yang penuh berkah tersebut. (ros/yog)
