Kemacetan di Jalur Pantura Beji Dikeluhkan, Ini Solusi BBPJN

858

Pasuruan (wartabromo.com) – Fenomena kemacetan panjang akibat kerusakan jalan dan proyek pembangunan jalan di jalur Pantura Gempol – Probolinggo serta perbaikan rel kereta api di Bangil membuat pihak Satlantas Polres Pasuruan mengambil langkah sigap dengan mengundang sejumlah perwakilan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) 8, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, dan Kabupaten Pasuruan, Daops 8 dan Dinas PU Bina Marga.

“Kami mementingkan kepentingan masyarakat umum, oleh karena itu, diharapkan kegiatan ini memunculkan sebuah solusi,” kata Kasatlantas Polres Pasuruan AKP Evon Fitrianto

Menurutnya, persoalan kemacetan di sejumlah titik di jalur Pantura memiliki permasalahan yang sangat kompleks termasuk proyek pembuatan jembatan di Beji yang sudah melebihi batas izin gangguannya serta dampak kerusakan jalan dan kebocoran pipa milik PDAM.

Baca Juga :   PKB Sangkal Masuk Ploting Proyek di Kota Pasuruan

IMG-20170202-WA0026

“Karena macet seperti ini, para pengguna jalan kami minta untuk memutar arah melewati Purwosari dan Purwodadi bagi yang mau ke Surabaya atau sebaliknya yang arah ke Probolinggo. Hindari Beji dan sekitarnya,” kata Evon.

Terkait hal itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Purnyoto mengatakan, pihak kontraktor diminta untuk menyiapkan beberapa plat dengan ukuran 8 meter x 2,5 meter yang akan berfungsi sebagai pelapis di atas kontruksi bangunan jembatan yang sudah dipasang box culvert beberapa waktu lalu.

“Kontruksi jembatan baru ini belum bisa dilalui namun kami akan pasang plat,” kata Puryanto.

Menurutnya, pihaknya akan meminta kontraktor untuk segera menyelesaikan proyek tersebut, mengingat itu proyek tahun 2016 bukan tahun 2017.

Baca Juga :   PCNU Pasuruan Minta Tempat Hiburan Tutup Selama Ramadhan

Jembatan yang belum siap dibangun sekitar 6 meter rencananya akan dibangun bersaman dengan perbaikan pipa PDAM yang bocor. Sedangkan, jembatan yang sudah dibangun sepanjang 9,6 meter akan digunakan untuk dua jalur dari arah Probolinggo atau Surabaya. (man/yog)