Seorang PSK Terjaring Pol PP Postif HIV-AIDS

1659

Bangil (wartabromo.com) – Satu dari delapan PSK yang sebelumnya terjaring razia Pol PP Kabupaten Pasuruan, didapati positif menderita HIV-AIDS. Kedelapan PSK tersebut selanjutnya akan dilakukan sidang tipiring.

Kasatpol PP Kabupaten Pasuruan Yudha Tri Widya Sasongko mengungkapkan diketahuinya seorang PSK penderita HIV-AIDS itu setelah pihaknya meminta Dinas Kesehatan untuk memeriksa kondisi kesehatan delapan PSK.

Perempuan-peempuan tersebut dijaring dalam sebuah operasi rutin yang dilakukan Satpol PP Kabupaten Pasuruan pada Kamis malam kemarin hingga Jum’at dini hari.

“PSK yang menderita HIV AIDS kami koordinasikan dengan Dinkes, bagaimana tindak lanjutnya. Apakah dikarantina atau bagaimana,” ungkap Yudha di kantornya, Jum’at (28/7/2017).

Salah satu PSK, berinisial AB mengaku baru enam bulan bekerja sebagai perempuan penghibur laki-laki hidung belang.

Baca Juga :   Baznas Pasuruan Optimis, Akhir 2017 Kumpulkan Zakat Rp 2,5 M

Selama itu, ia kerap mangkal di seputaran pasar Ngopak dan bisa melayani satu sampai dua tamu. Namun tidak jarang juga dalam semalam memenuhi layanan sampai empat laki-laki.

“Sekali main itu saya tarif Rp 50 ribu, dibagikan Rp 10 ribu untuk pemilik warung,” tutur salah satu PSK.

Sebelumnya razia ini dilakukan untuk menegakkan Perda No 3 Tahun 2017 tentang pemberantasan pelacuran. Kali ini dilakukan di wilayah Ngopak dan Nguling, Kabupaten Pasuruan.

“Ternyata masih banyak pelacuran di Pasuruan. Kami sudah komitmen untuk selalu merazia prostitusi ini,” tandas Yudha.

Dijelaskan, jika dua lokasi yang dirazia ini bukan lokasi yang biasa ia sasar. PSK yang di Ngopak, dikatakan lebih nanyak mangkal di warung kopi, menunggu pelanggannya.

Baca Juga :   Jelang Nyepi, Warga Hindu Tengger Gelar Melasti

Sedangkan untuk yang di sekitar Nguling, PSK biasanya berdiam menunggu tamu laki-lakinya, di sebuah gedung kosong.

Sementara dari pemeriksaan, delapan PSK yang diamankan, satu diantaranya pernah diamankan sebelumnya.

“Ada satu yang sudah pernah terkena razia. Hal itu akan menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhi hukuman. kami berharap mereka jera, Kami memang sedikit kesulitan merazia mereka, karena pintar sembunyi dan pintar lari,” ungkapnya. (man/ono)