Kejutan Peserta Difabel di Lomba Hafidz Anak Pasuruan

1542

Pasuruan (wartabromo.com) – Hari kedua lomba Hafidz Anak Pasuruan (HAP) oleh WartaBromo berlanjut di gedung Serbaguna Pemkab Pasuruan, Minggu (24/9/2017). Ada kejutan luar biasa, setelah Abdul hakim (11), bocah difabel tampil cukup memukau di ajang penggalian potensi anak sebagai ahli Alquran ini.

Keterbatasan fisik sepertinya bukan hambatan bagi bocah asal Desa Toyaning, Kecamatan Rejoso itu, untuk melaju, mencoba mengukir prestasi.

Tidak ada rasa canggung, meski harus maju dengan kursi roda, setelah sebelumnya seorang bocah putri menjadi peserta pertama naik ke atas panggung untuk menunjukkan kebolehannya.

Bahkan tidak ada peringatan dari dewan hakim saat itu, ketika Hakim, bocah pasangan Sofi’i (45) dan Istianah (36) tersebut, menyajikan hafalan Juzz 30 surat Muttafikin ayat kesatu.

Baca Juga :   Lahan di Sekitar Pabrik Kimia Terbakar

Dua pembawa acara pun tidak mampu menyembunyikan kekaguman, hingga langsung mendekati Hakim dan ‘nyerocos’ membombardir beragam pertanyaan hingga sempat membuat bengong sang bocah.

“Sudah hafal 11 jus,” singkat Hakim menjawab salah satu pertanyaan dua pembawa acara.

Tidak berapa lama, ibunda Hakim naik ke panggung menghampiri putranya. Sedikit berbincang dan kemudian turun kembali ke kerumunan ratusan peserta, orangtua maupun pembimbing hafidz cilik.

Kepada wartabromo.com Istianah menuturkan, putra kesayangannya itu, sudah tidak bersekolah. Namun, untuk membaca dan menghafal Alquran, ia patut merasa bangga, meski putranya sehari-hari dibantu dengan kursi roda.

Sebelas juzz dalam Alquran, yakni juzz 1-10 ditambah juzz 30, telah rampung dihafal Hakim.

Baca Juga :   Dipeluk dari Belakang, Kakek Empat Cucu Cabuli Anak Tetangganya

Menurutnya kemampuan menghafal itu, sudah dilatih sejak usia Hakim masih 5 tahun. Juzz 30 adalah pertama kali yang dikenalkan oleh Istianah.

“Hafal sekitar dua tahun (kemudian),” tambahnya.

Setelah itu, kedua orangtua kemudian mendatangkan seorang ustadz dan membimbing putranya hingga akhirnya hafal sebelas juzz dalam Alquran.

Dilanjutkan Istianah, tidak ada hal selain agar putra yang memiliki keterbatasan itu menjadi lebih percaya diri, merasa sama dengan anak-anak normal lainnya. Putra kesayangannya itu, dikatakan terlahir kurang sempurna lantaran kedua kakinya kaku tidak berfungsi seperti lainnya.

“Biar tidak minder saja. Lebih percaya diri,” kata Istianah.

Sementara lomba HAP merebut piala Bupati hari kedua saat ini diikuti 107 peserta.

Baca Juga :   UMK Kabupaten Probolinggo Diputuskan Lebih Tinggi dari Usulan

Hingga warta ini disusun, ratusan peserta masih memadati ruang gedung serbaguna Pemkab Pasuruan. Mereka tetap semangat semarakkan lomba yang diperuntukkan menyambut MTQ nasional di Pasuruan ini. (ono/ono)