Kontruksi Tol Paspro Ambruk, Polisi Fokus Pada Operator Crane

1348

Pasuruan (wartabromo.com) – Polisi pastikan terus kembangkan penyelidikan ambruknya kontruksi tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Sampai sejauh ini, polisi menyebut masih fokus pada operator crane, untuk memastikan penyebab terjadinya kecelakaan.

Hal tersebut diantaranya ditegaskan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, saat berada di lokasi ambruknya kontruksi berupa balok beton (girder), kemarin.

“Apakah operator crane sudah memiliki SIM atau belum. Pengemudi sepeda motor saja harus punya SIM, apalagi operator alat berat seperti ini,” ujarnya.

Pemeriksaan operator crane disebut-sebut menjadi hal paling pokok. Pasalnya, dari serangkaian pemeriksaan, diketahui kontruksi tersebut ambruk, ketika pemasangan girder keempat pada hari Minggu itu, goyang dan menghantam tiga pasangan girder.

Baca Juga :   Layani Pasien, Rumah Sakit Ini Bernuansa Kemerdekaan

Keempat girder ambruk dan menewaskan seorang pekerja. Sedangkan dua pekerja mengalami luka-luka

Selain menimbulkan korban jiwa truk trailer pengangkut beton dan satu L 300 pengangkut bahan bakar, rusak berat tertimpa balok beton.

Hingga kini, polisi telah memeriksa 14 pekerja berikut meminta keterangan dari pihak manajemen, terkait peristiwa ini. Namun demikian,, sampai saat ini, polisi masih belum menetapkan tersangka terhadap insiden yang mengakibatkan seorang pekerja tewas tersebut.

Sementara Project Manajer PT Waskita, I Kadek Oka Suartana menegaskan, proses pemasangan girder, secara teknis telah memenuhi standar yang selama ini telah dilakukan.

“Poinnya, girder yang jatuh adalah girder yang keempat. Dan tiga girder telah diinstall dengan baik,” tandas Kadek dalam rilis resminya.

Baca Juga :   PKPU Tentang Pencalonan Disahkan, Golkar Pasuruan Tunggu Hasil PTUN

Sebelumnya dijelaskan, pada saat pemasangan balok beton tersebut, terdapat 17 pekerja dengan tugas berbeda-beda. Pada proses pemasangan balok pagi tadi, ketiga korban tengah bekerja dan berada pada posisi bawah hingga tertimpa saat balok ambruk.

Sekadar diketahui, tol Paspro rencananya dibangun dengan panjang 31,30 Kilometer (Km). Ada tiga sesi dalam proses pengerjaannya, yakni untuk sesi satu, nantinya akan melewati Grati-Nguling (8 km); Sesi dua, perbatasan Nguling, Pasuruan – Sumberasih, Probolinggo sepanjang (6 Km); dan Sumberasih – Leces (17,30 km).

Dari perhitungan tol ini membutuhkan lahan sekitar 271 hektar atau setara 3000 bidang. Selanjutnya, nanti akan ada tiga simpang susun yakni Tongas, simpang susun Probolinggo Barat serta Simpang Susun Leces. (ono/ono)