Dinas Pertanian Probolinggo Berharap Target Produksi Tembakau Tak Tercapai

1557

Probolinggo (wartabromo.com) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo berharap produksi tembakau yang dicanangkan, tak tercapai. Dengan begitu harga tembakau di pasaran pada tahun 2018 ini lebih tinggi.

Untuk tahun ini, DKPP merencanakan areal tanam tembakau Voor Oogst (VO) musim tanam (MT) seluas 10.774 hektar. Dengan asumsi produktivitas 1,2 ton/Ha, maka produksi tembakau mencapai sebesar 12.929 ton.

“Tapi kami berharap luas areal tanam dan produksinya tidak tercapai pada tahun ini,” ujar kepala DKPP Probolinggo, Ahmad Hasyim Ashari, Minggu (22/7/2018).

Hasyim mengatakan, pernyataan itu bukan tanpa alasan. Menurut tata niaga komoditi tembakau berbeda komoditi lainnya, semisal padi. Semakin kecil produksi tembakau, maka harga akan semakin bagus. Namun jika yang terjadi sebaliknya, maka harga tembakau akan anjlok. Apalagi petani tergantung pada pabrikan untuk penjualannya.

Baca Juga :   ABK KM Multi Prima 1 Diserahkan ke Perusahaan

“Hasil produksi daun tembakau kan tidak bisa dijual secara bebas di pada dalam skala besar. Kalau produksi tak tercapai, saya yakin harga tembakau tahun ini bagus, lebih bagus dari tahun lalu. Tapi kalau melimpah, bisa-bisa anjlok,” katanya.

Pada musim tanam lalu, harga tembakau mencapai Rp 42 ribu per kilogram untuk top grade atau tembakau kualitas tinggi. Harga tersebut merupakan tertinggi pertama sejak tahun 2011. Harga tinggi itu disebabkan realisasi tanam tenbakau pada 2017 tidak mencapai target. Waktu itu direncanakan seluas 10.774 hektare, hanya tercapai seluas 7.883 hektare yang tersebar di beberapa kecamatan.

“Kami belum mendapatkan data yang valid untuk luas tanam tahun ini. Sebab, ada sebagian yang masih menanam. Seperti di daerah utara Paiton dan Kraksaan. Ada juga daerah yang tidak masuk area tanam tembakau, namun ikut-ikutan menanam juga,” tambah Hasyim.

Baca Juga :   Truk Tabrak Mobil HR-V Parkir di Bangil, 2 Orang Luka

Di Kabupaten Probolinggo, terdapat tujuh kecamatan, menjadi sentra pertanian tembakau. Ketujuh lokasi adalah Kecamatan Paiton, Pakuniran, Besuk, Kotaanyar, Gading, Kraksaan dan Krejengan. Namun ada beberapa desa di Kecamatan Maron, Gending dan Pajarakan yang mulai berminat menanam tembakau. (cho/saw)