Seorang Kakek Ditemukan Tak Bernyawa di Ujung Pelabuhan Kota Pasuruan

1213

Pasuruan (wartabromo.com) – Seorang kakek ditemukan tak bernyawa, tergeletak di bawah perahu yang bersandar di ujung Pelabuhan Kota Pasuruan, Minggu (4/2/2018). Korban sempat hilang hingga diduga hanyut tenggelam di sungai gembong dan ditemukan tak bernyawa.

Dari catatan yang berhasil dihimpun, korban bernama Boiran (85), alamat di Jl. Jambangan 2 No.8B RT. 07.RW.02 Kelurahan Purworejo Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.

Korban disebutkan pertama kali ditermukan oleh Maulana, yang sehari-hari bertugas di Pol PP Kota Pasuruan.

Kepada polisi Maulana mengungkapkan, setelah salat subuh, terdengar keriuhan sejumlah nelayan, karena telah menemukan sesosok jasad kakek tergeletak, seperti tersangkut di bawah perahu.

Ia kemudian sempatkan diri, mengontak salah satu temannya bernama Bahrul Ulum, yang tengah piket di Pol PP.

Baca Juga :   DPT Perbaikan di Kabupaten Pasuruan sebanyak 1.160.188

Tidak berapa lama keduanya, menyusul ke lokasi penemuan, yang saat itu sudah berkerumum sejumlah nelayan, yang sebenarnya hendak pergi melaut. Tanpa komando mereka kemudian melaporkan peristiwa ini ke polisi.

Singkatnya, korban kemudian dievakuasi sekitar pukul 06.15, setelah polisi melakukan penyelidikan di lokasi temuan korban.

Polsi sempat membawanya ke rumah sakit hingga berhasil menjumpai pihak keluarga, yang juga telah memastikan, bila korban sehari sebelumnya dicari karena hingga malam tidak berada di rumah.

Dijelaskan sebelumnya, identitas korban terungkap, setelah seorang tetangga bernama Virman maulana (21) mengenalinya, sehingga langsung dapat menghubungi pihak keluarga korban.

“Kemarin pukul 09.00 Wib dicari keluarganya, pergi dari rumah dan sampai malam tidak diketemukan,” kata Virman Maulana.

Baca Juga :   Jadi Spesialis Pencuri Motor, Guru Agama: Gaji Honorer Tak Cukup

Polisi tidak memukan luka-luka, seperti bekas yang dimungkinkan adanya penganiayaan. Namun, beberapa warga menduga-duga, kakek Boiran hilang lantaran hanyut di sungai Gembong, sampai kemudian ditemukan tak bernyawa di ujung pelabuhan. (ono/ono)