Api Meluas, Kawanan Satwa Turun Gunung

2571

Prigen (WartaBromo.com) – Bukan hanya ribuan hektare lahan yang diperkirakan hangus imbas kebakaran hutan (Karhut) di kawasan Arjuno-Welirang. Peristiwa yang berlangsung sejak akhir pekan lalu itu juga mengancam keberadaan satwa liar di wilayah setempat.

Diketahui, hutan di pegunungan Arjuno-Welirang yang terdiri dari hutan produksi dan lindung merupakan lokasi endemik beberapa jenis satwa. Seperti Lutung Jawa, Elang Jawa, menjangan dan beberapa jenis satwa khas lainnya.

Nah, kebakaran hebat yang terjadi belakangan ini dipastikan mengancam keberadaan mereka.

Ketua PRO FAUNA Indonesia Rosek Nursahid mengatakan, kebakaran yang melanda kawasan hutan Arjuno-Welirang menyebabkan satwa endemik di wilayah setempat merasa terancam.

Kalau sudah begitu, pilihannya adalah keluar dari habitatnya untuk mencari tempat yang lebih aman.

Baca Juga :   Kena Percikan Las, Pabrik Kasur di Pandaan Ludes Terbakar

“Satwa-satwa otomatis terancam. Kebakaran yang terjadi belakangan ini membuat habitat mereka rusak. Untuk bertahan ya mereka akan mencari tempat baru atau turun gunung,” kata Rosek.

Penjelasan Rosek ada benarnya. Nurhadi, pegiat lingkungan asal Sukorejo mengatakan, semenjak kebakaran terjadi akhir pekan lalu, sejumlah kawanan satwa turun gunung untuk mencari tempat yang lebih aman. Pemandangan itu terjadi dalam beberapa hari belakangan ini.

“Keberadaan mereka itu kan bisa jadi penanda alam ya. Makanya, pas tahu banyak kawanan Lutung turun gunung, saya yakin pasti terjadi sesuatu yang bikin mereka terusik. Ternyata memang ada kebakaran. Dan sepertinya ini yang paling parah sejak musim kemarau ini,” jelasnya.

Baca Juga :   Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Winongan Segera Mendapat Los Sementara

Selain endemik sejumlah satwa, hutan Arjuno-Welirang sendiri merupakan kawasan penyangga air di Jawa Timur.

Karena itu, terhitung sejak 1992, sebagian wilayahnya ditetapkan sebagai kawasan Tahura (Taman Hutan Raya) R. Soerjo. Meliputi wilayah Kabupaten Pasuruan, Malang, Batu, Jombang dan juga Mojokerto dengan total luas mencapai 27 ribu hektare lebih. (asd/asd)