Terhalang Bus, Siswa SDN Urung Belajar Sejarah di Museum Probolinggo

1314

Probolinggo (wartabromo.com) – Momentum peringatan Sumpah Pemuda dimanfaatkan sejumlah siswa untuk belajar sejarah bangsa di Museum Probolinggo, Senin (28/10/2019). Sayang, niat baik ini terhalang bus pariwisata milik Pemkot Probolinggo yang parkir di depan museum. Mereka pun urung belajar.

Pengalaman itu, dialami rombongan pelajar SDN Tisnonegaran 1, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo pada Senin pagi.

Puluhan siswa lengkap dengan baju adat dari berbagai macam daerah di Indonesia datang ke museum yang terletak di Jalan Suroyo nomor 25, Kelurahan Tisnonegaran. Namun, sesampai di lokasi yang tak jauh dari sekolah itu, ternyata museum tutup.

Tak ingin kecewa, Kepala SDN Tisnonegaran 1, Catur Mahanani akhirnya mengubah rencana. Yakni dengan vlog soal peringatan Hari Sumpah Pemuda di depan museum. “Tapi akhirnya tidak jadi juga, karena ada bus parkir di depannya,” ujarnya saat ditemui di depan museum.

Catur menerangkan jika rencana sekolahnya itu, tak berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Probolinggo, selaku pengelola museum dan pemilik bus pariwisata.

Namun, keberadaan bus pariwisata di depan museum, tentu sangat disayangkan. Karena menutupi pandangan di depan halaman museum.

“Tapi kalau diletakkan begini kan tidak baik. Apabila ada kunjungan wisatawan atau tamu dari daerah lain, tidak siap,” sambungnya. Akhirnya, rombongan pelajar SDN Tisnonegaran 1 inipun kembali ke sekolah. Melanjutkan proses belajar mengajar.

Secara terpisah, Kadisbudpar Kota Probolinggo, Tutang Heru Aribowo, menyebutkan memang layanan di museum ditutup.

Hal itu sesuai dengan jadwal pelayanan di dua museum Kota Probolinggo, yakni Museum Probolinggo dan Museum dr. Moh. Saleh. Di mana setiap hari Senin memang tutup atau tidak ada pelayanan.

Sedangkan terkait parkir bus, dikarenakan keterbatasan lahan parkir. Sehingga membuat bus pariwisata milik dinasnya itu, parkir di halaman museum.

“Kami memang tidak punya lahan parkir. Itupun, juga berbagi dengan parkir kendaraan milik Dishub,” ujar mantan Kepala BLH itu melalui sambungan selulernya.

Di halaman Museum Kota Probolinggo sendiri, memang dipenuhi kendaraan roda empat. Seperti sky walker milik Dishub yang satu kompleks dengan museum. Serta kendaraan operasional lainnya. (lai/saw)