Petani asal Gending Tewas Terikat di Kolam Ikan Miliknya

1818

Gending (wartabromo.com) – Seorang petani di Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, ditemukan tewas mengenaskan. Kaki dan tangannya terikat dan mengapung tertelungkup di sebuah kolam ikan.

Jasad Mustofa Sarip (69), warga Dusun Tambak, Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, ditemukan pertama kali oleh anaknya, Yuni Sarifah.

Pria ini ditemukan di kolam ikan miliknya, di Dusun Karanganyar, atau tepatnya, di sebelah barat SPBU Curahsawo. Sehari-hari, Sarif diketahui bekerja sebagai petani dan menjadi muazin di masjid desa.

“Ketika ditemukan itu tangan dan kakinya terikat, serta ada bekas pukulan benda tumpul di bagian kepalanya. Mengapung di kolam ikan miliknya, yang berada di lereng bukit Bentar situ,” kata salah satu warga, Erfan Bustomi, Selasa (24/12/2019).

Baca Juga :   Presiden Jokowi Bakal Resmikan Proyek SPAM Umbulan hingga Berduaan dengan Perangkat Desa, Kades di Nguling Digrebek Warga | Koran Online 22 Maret

Beberapa warga disebut Erfan, sang muazin diduga dibunuh oleh orang lain. Anggapan itu mengemuka, lantaran kondisi jasad korban terlihat ganjil, saat ditemukan.

Menurutnya, kejadian ini, sangat mengejutkan. Sebab pada Senin malam sebelum ditemukan tewas, korban masih sempat kumandangkan azan dan menghadiri acara selamatan warga.

“Kematian korban diperkirakan sebelum subuh. Karena pada subuh dicari nggak ada, karena biasanya azan di masjid ternyata tidak ada. Apalagi setelah Isya masih kondangan,” imbuh Erfan.

Polisi pun langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Dari hasil pemeriksaan, tidak ada barang berharga milik korban yang hilang. Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya, sandal jepit, serta sepotong kayu yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi korban.

Baca Juga :   3 Perusahaan Hengkang dari Pasuruan, hingga 240 Kades Terpilih di Pasuruan | Koran Online 30 Nov

“Dugaan sementara seperti itu (korban pembunuhan), kami akan lakukan penyelidikan lebih lanjut. Mayat kami bawa ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk diotopsi,” terang Kapolsek Gending, AKP Ohim. (lai/saw)