Siswi Kabur dari Rumah, Ini Fakta Kesehariannya

1106

Mayangan (wartabromo.com) – Kaburnya seorang anak dari rumahnya, menyisakan tanda tanya besar. Ibu gadis belia tersebut menduga, anaknya tak kuat mendapat tekanan dari sekolah dan faktor asmara.

Berdasarkan cerita Jenny, selain faktor ekonomi,  AMH juga sempat bercerita sejumlah permasalahan di sekolah. Sebab si anak dijatuhi sanksi disiplin poin.

Sanksi itu dijatuhkan pihak sekolah, atas kasus dugaan asusila yang dilakukan A-M-H dengan teman pria nya, di lingkungan sekolah. Kejadian itu, terjadi September 2019 silam.

“Karena itu anak saya juga kena sanksi poin. Harus bersihkan toilet sekolah dan ruang kelas,” kata Jenny, Selasa (25/02/2020).

Dalam kasus tersebut, Jenny menyebut hanya anaknya yang disanksi. Sementara teman pria yang terlibat, lolos sanksi. Lantaran bersedia mengganti fasilitas sekolah.

Baca Juga :   Wanita Muda Pemakan Sabun Diduga Idap PICA

Dikonfirmasi terpisah, pihak sekolah tempat A-M-H belajar, menampik tuduhan tersebut. “Selama ini tidak ada sanksi atas kasus itu. Kalau sanksi karena sering tidak masuk, memang benar,” kata Kepala Sekolah, Sumantri.

Sanksi yang diberikan pun, berupa perbaikan akhlak, melalui pendekatan spiritual. Di antaranya, shalat duha, shalat dzuhur berjamaah dan hafalan surat pendek. Program itupun, sebetulnya merupakan program pembiasaan siswa di luar sekolah. Agar siswa juga mendapat siraman rohani.

Dugaan lain, ada faktor asmara, yang melatarbelakangi kaburnya A-M-H. Diceritakan Jenny, ia sempat mengasuh teman anaknya. Gadis bernama V-T, yang dikenal A-M-H saat bermain.

“Dia itu (VT) anak punk. Tangannya di tato. Saya asuh juga di rumah, belajar ngaji bareng, mungkin dari itu anak saya cemburu. Khawatir VT ini menguasai kasih sayang saya,” jelas Jenny.

Baca Juga :   400 Formasi PNS Pemkab Probolinggo Lowong hingga Mantan Dewan Nyalon Kades | Koran Online 15 Okt

Selain itu, berdasarkan sumber lain, A-M-H dan VT, terlibat cinta segitiga. Memperebutkan satu rekan pria A-M-H. Kini Jenny beserta dua adik A-M-H, hanya berharap kakaknya pulang dengan kondisi sehat wal-afiat. (lai/saw)