Mengunjungi Kampung Tempe Parerejo; Cetak Petani Milenial, Pernah Magang di Jepang

2984

Hampir setiap hari, sapi-sapi miliknya diberikan limbah tempe. Ferry mengistilahkan limbah tempenya adalah klomotan. Yakni, kedelei yang direndam dengan air, namun banyak biji yang mengambang. Klomotan ini kemudian dicampur dengan air perasan kedelei yang sudah jadi ampas.

“Lalu kita campur lagi dengan bekatul dan polar. Sapinya doyan dan gemuk. Karena memang kedelei mengandung nutrisi dan protein yang sangat tinggi,” tegasnya sambil memperlihatkan data nutrisi makanan dari kedelei untuk ternak.

Manfaat kedelai ternyata tidak hanya untuk manusia. Protein nabati yang terkadung di dalam kedelei baik, mampu membuat makanan yang digemari masyarakat Indonesia yakni Tempe.

Lebih dari itu, limbah tempe ternyata juga banyak manfaatnya untuk hewan piaraan. Bisa untuk penggemukan sapi atau kambing. Seperti yang sudah dilakukan Ferry sampai menjadi petani milenial yang sukses. (*)