Cinta Segitiga Melatari Kasus Pembunuhan Warga Tegalsiwalan

2188

Tegalsiwalan (wartabromo.com) – Pembunuhan Muhammad Hirul, pria paruh baya di Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, ternyata dilatari cinta segitiga. Eksekusi korban dilakukan dengan rapi, sampai jasad korban ditemukan warga, membusuk di sungai Banjarsawah.

Dendam kesumat pada korban, tak serta merta datang begitu saja. Sebelum menghabisi korban, pelaku atas nama Muhammad Hatim, sempat memergoki istrinya, Sukaesih dan korban tengah bercanda di dalam kamarnya. Saat itu, pelaku langsung sembunyi dan memilih melihat dari jauh.

Setelahnya, Hatim menanyai sang istri perihal kejadian tersebut. Saat itulah, si istri mengakui semua perbuatannya bersama pelaku. Termasuk hubungan terlarang yang dilakukannya sejak dua tahun terakhir.

Rencana pembunuhan pun disusun. Korban diajak ziarah ke salah satu tokoh agama di Kabupaten Jember. Dalam perjalanan pulang, di sekitar Ranu Pakis Kabupaten Lumajang, berdalih buang air kecil, Hatim menghentikan mobil Panther putih miliknya.

Baca Juga :   Ngaku Polisi, Purnawirawan TNI Memalak 2 Remaja

“Melihat korban tertidur di jok itu, pelaku bergerak cepat. Untuk membunuh korban dengan parang yang sudah disiapkan di bawah jok mobil,” terang Kapolres Probolinggo, AKBP Ferdy Irawan, Jumat (6/11/2020).

Ternyata, saat itu korban langsung terbangun. Bahkan sempat menangkis ayunan parang Hatim. Antara pelaku dan korban kemudian terlibat percakapan. “Kamu itu sudah saya anggap saudara, tapi kok malah begini. Akhirnya dia minta maaf, dan mengatakan pasrah jika akan dibunuh,” cerita Hatim.

Tanpa pikir panjang, Hatim kemudian menggorok leher bagian kanan korban dengan cadek (parang) yang sudah disiapkannya sedari rumah. Pada saat eksekusi korban itu, sang istri, Sukaesih, hanya bisa terdiam. Posisinya ketika itu duduk di bangku depan, samping sopir.

Baca Juga :   Wisata Krucil Diserbu Pengunjung, Jalanan Macet Total

Mobil panther putih nopol N903RS itupun melanjutkan perjalanan ke arah Probolinggo. Sedangkan korban bersimbah darah di bangku. Untuk menghilangkan jejak, Hatim mengarahkan kendaraannya ke Sungai Desa Banjarsawah.

Jasad korban yang sudah dilucuti, dibuang begitu saja ke dalam sungai. Sekitar 50 meter dari pembuangan mayat, pelaku juga membuang barang-barang korban. Seperti jaket, dompet, dan pakaian pelaku. Perjalanan kemudian berakhir di kediaman Hatim. Motor bebek milik korban juga dibuang. Tepatnya di sungai Desa Bulujaran Lor.

“Sejauh ini, kami masih belum menetapkan tersangka lain, atas kasus pembunuhan berencana itu. Untuk istri sudah menjalani pemeriksaan. Tapi masih belum tahu apakah ditetapkan sebagai tersangka atau tidak. Karena saat ini, Sukaesih sedang hamil 9 bulan dan mempersiapkan persalinan,” jelas Ferdy.

Baca Juga :   Bikin Was-was! 2 Malam, 2 Bondet Meledak di Tongas

Kehamilan Sukaesih, masih menjadi tanda tanya. Apakah dengan korban atau dengan pelaku sendiri. Namun berdasarkan pengakuan pada penyidik, kehamilan itu terjadi dengan suaminya sendiri, alias dengan pelaku. (lai/saw)