Daerahnya Langganan Banjir, Alfin Malah Wakili Indonesia ke Australia

1565

Berkat program ini, Alfin merasakan kepuasan dan bangga bisa mewakili Jawa Timur dan Indonesia di kancah Internasional. Efek lainnya adalah, ia beserta organisasinya mulai mendapat nama di mata pemerintah.

“Kemarin pas ngurus keperluan, Dispora gerak cepat membantu, contoh, saya butuh cenderamata khas Pasuruan, saya diberi lukisan gunung Bromo dan miniatur gapura alun-alun Bangil. Selain itu, Dispora juga membantu biaya tes Swab sebagai salah satu syarat kelengkapan pemberangkatan,” bebernya.

Berkembang Melalui Organisasi

Perjuanganya untuk terpilih sebagai peserta AIYEP merupakan akumulasi dari kerja kerasnya selama ini. Mendirikan organisasi Pasuruan Youth Forum, berkali-kali suara sumbang menerpanya. Namun ia bergeming, keyakinannya tak goyah akan suara sumbang. Ia tergerak bekerja sebagai aktivis sosial di Pasuruan akan memberikan manfaat banyak untuk lingkungan sekitar dan untuk dirinya sendiri. ke halaman 2

“Awal-awal mendirikan organisasi, saya masih kerja di Surabaya harus bolak-balik ke Pasuruan, untuk mengurus organisasi, mencarikan dana sponsor, hingga mengurus teknis kegiatan,” kenangnya.

Baca Juga :   Serunya Berselancar Wisata di River Tubing Jumpinang

Sejak mengenyam pendidikan SMA, Alfin, telah belajar berorganisasi. Ketika menjadi mahasiswa Unair, semangat berorganisasinya semakin terasah dengan menjadi legislatif mahasiswa fakultas. Dua kali ia menjabat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), ia mengaku belajar banyak dari berorganisasi.

“Wadah yang luas telah memberi ruang bagi saya untuk berkembang,” imbuhnya.

Lolos sebagai peserta pertukaran pemuda, Alfin dengan rendah hati menyebut sebagai sebuah kebetulan. Ia sehari-hari bekerja di organisasi yang ia buat bersama rekannya dua tahun lalu, yakni Pasuruan Youth Forum (PYF).

Melalui organisasi ini, ia fokus membenahi pendidikan bagi pemuda di Kabupaten Pasuruan. Salah satu program yang segera dilaunching adalah program “kakak asuh”. Sebuah program subsidi silang bagi dermawan yang ingin membantu membayar biaya sekolah anak yang membutuhkan selama satu tahun.

Baca Juga :   Kendalikan Banjir di Kedungringin, Pemkab Bangun Dam

“Jadi nanti kakak asuh akan membayar biaya pendidikan adik asuh per bulan, selama satu tahun. Kami kerja sama dengan Aufklara untuk menentukan adik asuh yang akan menerima bantuan, sedangkan PYF yang mengurus kakak asuhnya,” terangnya.

Semasa menjadi mahasiwa, ia juga pernah mengikuti Program Ekspedisi Nusantara Jaya, program dari Kemenko Kemaritiman, pada tahun 2018. Ia dan peserta lain mengabdikan diri selama beberapa bulan di pulau Kambing, Madura. Di sana ia mengajar di sekolah dan membuat program pemberdayaan masyarakat di pulau tersebut.

Dampak bagi Lingkungan Sekitar

Di sisi lain, keberangkatan Alfin ke Australia tentu bukan hanya membanggakan dirinya secara pribadi. Tetapi, sekaligus menjadi peluang  Kabupaten Pasuruan di kancah internasional.

Baca Juga :   Indonesia Dijajah 350 Tahun, Hanya Mitos?

Melalui program ini, Alfin bisa mengkampanyekan budaya, sekaligus mempromosikan wisata yang ada di Pasuruan. Dengan begitu, bisa menarik wisatawan Australia untuk berkunjung ke Indonesia, terutama ke Pasuruan.

“Yang pasti akan ada banyak jaringan baru, sehingga aku bisa lebih mudah untuk mengkampanyekan Kabupaten Pasuruan, termasuk isu pendidikan yang selama ini aku geluti bersama organisasi,” pungkasnya.

Terakhir, Alfin menyampaikan pesan kepada pemuda lain,  agar tetap bersemangat untuk mengejar mimpi. Tidak ada kata menyerah, ketika semua pintu tertutup pun harus mendobraknya, tidak hanya sekali, bisa berkali-kali. Ia mencotohkan kisah sederhana dari ibunya.

“Ibu saya kalau beli sesuatu ke warung, kalau warungnya tutup akan digedor-gedor berkali-kali, dan akhirnya penjaga tokonya melayaninya. Dari hal sederhana itu, saya memetik pelajaran, bahwa dibutuhkan ngeyel untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan,” terangnya.