Capaian Vaksin Tak Maksimal, Kapolres Probolinggo Evaluasi Bansos

691

Probolinggo (WartaBromo.com) – Kapolres Probolinggo bakal mengevaluasi bantuan beras selama pandemi Covid-19. Itu dilakukan eiring capaian vaksinasi yang dinilai tak sesuai target.

Selama pandemi menerpa, Polres Probolinggo telah menyalurkan sedikitnya ada 100 ton. Beras dengan takaran 5 kilogram per paket itu, disalurkan secara langsung di markas Polres Probolinggo dan jajarannya.

Bansos (bantuan sosial) itu, guna membantu meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Selain untuk menekan mobilisasi warga selama PPKM, bansos itu diharapkan memotivasi warga untuk divaksin.

“Kami akan terus berupaya untuk menyalurkan bantuan tersebut, dan mendorong masyarakat untuk andil dalam melakukan vaksinasi,” sebut Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi pada Senin (1/11/ 2021).

Baca Juga :   18 Desa Belum Laporkan Pencairan BLT DD Tahap II

Namun, upaya meningkatkan capaian vaksinasi tak berbanding lurus dengan harapan. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 setempat, vaksinasi dosis pertama menyentuh angka 490,641 atau 55,1 persen dari 890,667 sasaran.

Untuk dosis kedua, persentasenya malah lebih kecil, yakni 235,921atau 26,5 persen dari total sasaran.

Pun begitu dengan vaksinasi lansia yang baru menyentuh angka 33.616 sasaran. Setara dengan 29,85 persen dari total sasaran sebanyak 112.618. Pada dosis kedua, vaksinasi baru menyasar 12.,745 jiwa atau 11,32 persen. Data ini terverifikasi pada Minggu, 31 Oktober 2021.

Rendahnya capaian itu, membuat pihaknya akan mengevaluasi bansos yang disalurkan dalam 4 bulan terakhir itu. “Tentunya kami akan mengevaluasi seberapa efektif bansos tersebut dalam meningkatkan capaian vaksinasi. Jika tidak maka akan dihentikan,” ujarnya.

Baca Juga :   Kasus BOP: Duit untuk Eks Plt Kepala Kemenag Dibungkus Kresek

Kepolisian, kata Arsya, akan mencari formulasi baru untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya vaksinasi. Dimana vaksinasi ini, tak hanya meningkatkan kekebalan tubuh personal, namun menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).

“Perlu peran aktif dari semuanya, termasuk wartawan. Formula apa dan bagaimana, tentunya menyesuaikan dengan kearifan lokal,” tandas Kapolres Probolinggo.

Mohammad Tafir, warga Desa/Kecamatan Kotaanyaar berharap, kepolisian ketuk pintu per pintu dalam pelaksanaan vaksinasi. Upaya itu, dengan menggandeng Dinas Kesehatan, TNI dan kader Posyandu. Termasuk juga bakal calon kepala (Bacakades) yang akan maju dalam Pilkades serentak 2022.

“Ya misalnya langsung mendatangi rumah warga. Penghuni rumah diajak untuk divaksin. Mungkin itu lebih efektif dibanding warga diminta datang ke pos vaksinasi,” kata ia secara terpisah. (saw/asd)