Marak Joki, Warga Kota Probolinggo Celup Tinta Usai Beli Minyak Goreng

962

Probolinggo (WartaBromo) – Aksi perjokian untuk mendapatkan minyak goreng bersubsidi marak di Kota Probolinggo. Sejumlah toko modern menerapkan celup jari ke tinta untuk menandai pembeli.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo, Fitriawati membenarkan kebijakan yang diambil oleh toko modern itu. Setidaknya ada 3 toko modern yang menerapkan, yakni KDS, GM dan Sinar Terang di Jalan dr Sutomo, Kecamatan Kanigaran.

Warga yang sudah membeli diwajibkan mencelupkan jari ke tinta yang disediakan toko. Mirip celup jari usai mencoblos surat suara Pemilu.

“Ini untuk mencegah pembeli yang bolak balik datang ke KDS, GM dan Sinter untuk beli minyak. Karena info satpam, orangnya itu-itu saja, bahkan sebagian joki untuk kulakan minyak goreng dan dijual diatas HET,” sebutnya pada Rabu, 23 Februari 2022.

Baca Juga :   Pemilik Warung di Kejayan Dibunuh hingga 2050, Sebagian Wilayah Kota Pasuruan Tenggelam | Koran Online 25 Okt

Adanya aksi perjokian diamini oleh Amel, warga Kademangan. Ia menyebut ada beberapa orang yang membawa anak istri untuk belanja minyak goreng di toko modern dengan harga Rp14 ribu per liter. Keluarga itu, masuk secara terpisah dan keluar toko usai mendapatkan minyak. Beberapa saat kemudian datang lagi untuk membeli minyak goreng.

“Ya kemungkinan dijual lagi, kan minyak goreng lagi sulit didapat. Ambil untunglah dalam kondisi seperti ini. Kalau hanya untuk kebutuhan keluarga, saya rasa 2 liter sudah lebih dari cukup untuk 1 bulan,” ucap wanita berhijab itu

Ia pun mendukung langkah yang diambil oleh sejumlah toko swalayan. Agar praktik culas tersebut dapat diminimalisir. “Aksi seperti itu, kan malah membuat keadaan semakin sulit. Beri kesempatan warga lain untuk mendapatkan minyak goreng sesuai kebutuhan,” tandas ia.

Baca Juga :   Sasar Pasar Ekspor, Pemkab Probolinggo Intensifkan Kopi Petik Merah

Pemerintah Kota Probolinggo sudah beberapa kali melakukan operasi pasar. Tujuannya untuk menstabilkan harga dan stok minyak di rumah tangga. Juga mencegah adanya pembelian panik (panic buying) yang acak terjadi. (lai/saw)