Jembatan Putus di Pakuniran, Ratusan Warga 2 Desa Terisolir

196
Jembatan Putus di Pakuniran, Ratusan Warga 2 Desa Terisolir

Probolinggo (Wartabromo.com) – Ratusan warga di Desa Blimbing dan Desa Kalidandan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo terisolir. Sebab jembatan yang menghubungan desa tersebut putus pada Selasa malam (28/2/2023).

Rinciannya, warga yang terisolir berada di Dusun Kalibiru, Desa Blimbing, Kecamatan Pakuniran sekitar 200 KK (Kartu Keluarga) atau kurang lebih sebanyak 400 jiwa. Dan hingga saat ini, ratusan warga masih kesulitan untuk beraktivitas.

Pantauan WartaBromo di lokasi banjir, terlihat puluhan warga dan pihak Forkopimka setempat bergotong royong membuat jalur penghubung alternatif. Mereka menggunakan bambu serta penahan tanah dengan batu-batu sungai yang ditumpuk.

Sulistyawati, warga Dusun Kalibiru, Desa Blimbing mengatakan, jembatan tersebut terputus setelah diterjang banjir sekitar pukul 21.00 WIB. Hal ini membuat akses warga satu-satunya menuju ke desa lain sudah tidak bisa dilalui.

Baca Juga :   Gladak Serang – Maramis Bakal Dihubungkan Jogging Track

“Tadi malam hujannya besar, dan banjirnya juga besar, kira-kira setelah maghrib dan kalau banjir itu kira-kira setelah isya, kalau jembatannya putus sekitar pukul 9 malam,” kata Sulistyawati saat ditemui di lokasi jembatan putus, Rabu (1/3/2023).

Camat Pakuniran Imron Rosyadi mengatakan, ada sekitar 200 warga di Dusun Kalibiru, Desa Blimbing yang terdampak akibat terputusnya akses satu-satunya tersebut. Karena kebanyakan, memang warga Dusun Kalibiru yang menggunakan akses itu.

“Karena memang jembatan ini merupakan akses satu-satunya warga di Dusun Kalibiru Desa Blimbing menuju Desa Kalidandan, ataupun ke kecamatan. Jadi ada ratusan KK dan jiwa yang sementara kami peroleh terisolir,” ujar Imron usai melaksanakan gotong royong.

Baca Juga :   Kota Probolinggo Zona Kuning, Sekolah Dasar Mulai Belajar Tatap Muka

Secepatnya, lanjut Imron, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo. Untuk bantuan sandbak (karung pasir), agar bisa digunakan penahanan sementara.

“Untuk bantuan sementara yang diprioritaskan terlebih dahulu, karena khawatir ada banjir susulan. Baru setelah itu kita koordinasikan untuk lain-lainnya,” pungkas mantan Camat Tiris itu. (cho/saw/may)