Mewaspadai Dampak El-Nino yang Bisa Picu Kekeringan Panjang

128
Warga di Kecamatan Wonomerto memanfaatkan air di kubangan sungai untuk keperluan sehari-hari.

Pasuruan (WartaBromo.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia mengimbau masyarakat Indonesia untuk waspada menghadapi El Nino. Pasalnya, fenomena ini diprediksi berlangsung hingga 2024.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, masyarakat Indonesia untuk segera melakukan antisipasi adanya fenomena El Nino di Indonesia ini.

“Perlu aksi mitigasi secara komprehensif untuk mengantisipasi dampak musim kemarau yang diperkirakan jauh lebih kering dari tiga tahun terakhir,” ungkapnya dinukil dari bmkg.go.id.

Fenomena ini penting diwaspadai, sebab selama El Nino Indonesia akan mengalami kekeringan, minim curah hujan hingga meningkatkan jumlah titik api. Oleh karenanya rawan menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Adapun berdasar laporan mingguan terbaru dari Badan Atmosfer dan Kelautan Nasional AS (NOAA) menyebutkan, kemungkinan lebih dari 95 persen kejadian El Nino akan berlangsung hingga Februari 2024 disertai dengan dampak iklim yang luas.

Sebagai informasi, El Nino sendiri adalah istilah yang berasal dari bahasa Spanyol. Istilah El Nino awalnya digunakan untuk menandai kondisi arus laut hangat tahunan, yang mengalir ke arah selatan di sepanjang pesisir Peru dan Ekuador saat menjelang Natal.

Kondisi yang muncul berabad-abad lalu itu dinamakan El Nino de Navidad oleh para nelayan Peru, yang disamakan dengan nama Kristus yang baru lahir. (trj/asd)