Begini Respon Askot PSSI Kota Probolinggo Usai Persipro 54 Didiskualifikasi

94

Probolinggo (WartaBromo.com) – Tim Persipro 54 tiba di Stadion Bayuangga, Kota Probolinggo, Sabtu (20/1/2024) sore, setelah terkena sanksi dari Asprov PSSI Jatim. Manajemen Askot PSSI Probolinggo menerima keputusan tersebut, walaupun disayangkan.

Ketua Askot PSSI Kota Probolinggo, Eko Purwanto, menyatakan tim tidak mengajukan banding. Mengingat diskualifikasi membuatnya tidak relevan.

“Waktu banding sangat singkat. Jika tim tetap tidak bisa bermain lantaran terkena diskualifikasi, buat apa mengajukan banding,” ucapnya, Minggu (21/1/2024).

Eko menyebut Asprov PSSI Jatim telah mengambil keputusan sepihak dan tidak sesuai dengan fakta. Ia menegaskan sebenarnya tidak ada tindakan pemukulan yang dilakukan oleh pemain.

“Namun kan menurut versi mereka. Serta tidak mengundang dan melibatkan kita untuk klarifikasi dalam sidang yang diambil,” ungkap Eko.

Baca Juga :   Persipro 54 Didiskualifikasi: Pelatih Ahmad Junaidi Kecewa dan Menilai Sanksi Terlalu Berat

Kapten tim, Deki Rolias Sandra, mengatakan tindakan panitia pelaksana (Panpel) berat sebelah, sehingga membuat para pemain terpancing. Bahkan suporter lawan melakukan intimidasi terlebih dahulu, seperti melempar sejumlah barang ke area bench tim.

“Bahkan ada suporter yang masuk ke lapangan dan melakukan tindakan pemukulan. Hal itu justru malah memicu teman-teman,” ungkapnya.

Ia pun mewakili rekannya meminta maaf kepada insan bola di Probolinggo. “Kami meminta maaf atas tindakan diluar kewenangan kami. Yang jelas kami bekerja keras demi satu lambang yakni Persipro 54. Maaf tidak bisa memberikan hasil maksimal,” katanya.

Koordinator Suporter Kurvasud, Nur Ali, menyatakan kebanggaan atas prestasi tim. Bersumpah untuk tetap mendukungnya, apapun hasilnya.

Baca Juga :   Laga Derby, Persekabpas Siap Jamu Persekap Kota Pasuruan

Apapun hasilnya, kami bangga atas kerja keras tim. Dan apapun kondisinya kami akan tetap ada untuk mendukungmu,” tegas ia.

Denda sebesar Rp 30 juta dan diskualifikasi dari babak 16 besar Liga 3 Jatim menimpa tim berjuluk Srigala Tengger itu. Menyusul insiden dengan Panpel Persedikap Kediri.

Selain denda tim, dua pemain, Murdhani dan Deki Rolias Sandra, didenda Rp 18,75 juta dan dilarang bermain selama 6 bulan di semua liga PSSI. Panpel Persedikap juga mendapat sanksi denda Rp 5 juta.

Persipro 54 memulai Liga 3 Jatim dengan gemilang, lolos ke babak 16 besar setelah mengalahkan beberapa lawan tangguh. Sayangnya, insiden di laga perdana babak 16 besar membuat mereka terkena sanksi berat, memutuskan perjalanan mereka di kompetisi ini. (lai/saw)