Bikin Biopori Serentak, 15.000 Orang Pecahkan Rekor Muri

626

biopori rekor muriProbolinggo (wartabromo) -Pembuatan lubang Biopori yang diikuti oleh sebanyak 15.000 peserta di 29 Kelurahan dan 5 Kecamatan di Kota Probolinggo Jawa Timur tembus Rekor Muri (Museum Rekor Indonesia), Jum’at (8/8/2014).
Lubang-lubang biopri tersebut di bangun oleh warga yang di prakarsai oleh Pemerintah Kota Probolinggo.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Budi Kris menyebutkan, pembuatan lubang biopori secara massal itu diharapakan mampu menyerap air sewaktu musim penghujan datang dan menghindar terjadinya banjir serta tanah longsor.

“Setiap Rukun Warga (RW) di pilih untuk membangun 15 lubang di 3 Rukun Tangga. Itu di pilih dalam 1 kepala keluarga atau di 600 Rukun Tetangga (RT) ,”jelas Budi Kris.

Baca Juga :   Koran Online 6 Des : Dimas Kanjeng divonis Nihil, hingga Pejabat Pungli Kenaikan Pangkat Dipecat

Budi Kris menjelaskan, kalau Lubang Biopori mampu meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah.

“Lubang serapan Biopori ini, untuk mencegah banjir dan tanah longsor serta menghindari kekeringan. Jadi kalau musim kemarau, Kota Probolinggo tetap hijau dan musim penghujan terus hijau,”bebernya.

Wali Kota Probolinggo Rukmini Buchori mengaku bangga dengan kesadaran para warganya tersebut hingga mampu menembus Rekor Muri.

“Kesadaran warga dan komitmen kita (Pemkot Probolinggo) untuk terus menghijaukan lingkungan terus kita kembangkan,”katanya.

Pemecahan rekor muri oleh warga Kota Probolinggo tersebut pun mendapatkan sambutan langsung dari Menteri Lingkungan Hidup Prof. DR. Baltashar Kambuaya, MAB yang datang ke Kota Probolinggo. Dalam pernyataanya,  persoalan lingkungan tidak dapat di lihat sebagai suatu hal yang berdiri sendiri, Namun sangat terkait oleh prilaku manusia terutama dalam memenuhi kebutuhannya.

Baca Juga :   Dimas Kanjeng Dituntut 4 Tahun Atas Dakwaan Penipuan

“Aksi ini di harapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat, bahwa lubang resapan Biopori dan pengolahan sampah di padukan tidak hanya berdampak bagi lingkungan. Karena dapat mengurangi timbulan sampah,”ujar Baltashar Kambuaya. (rhd/yog)