Awas! Ini Titik – Titik Jalan Penuh Lubang Probolinggo – Situbondo

974

Pajarakan (wartabromo.com) – Kondisi jalan pantura ruas Probolinggo – Situbondo sepanjang kurang lebih 30 KM, penuh lubang. Kondisi ini dikeluhkan oleh penggunan jalan arteri nasional tersebut, karena sangat rawan kecelakaan.

Dalam pantauan wartabromo.com, jalan pantura penuh lubang dengan diameter antara 20 cm hingga 1 meter. Lubang ini mempunyai kedalaman bervariasi. Tak hanya berlubang, jalan ini bergelombang yang penuh pasir, sehingga berbahaya bagi pengguna jalan. Terutama penggendara roda dua, karena rentan terpelanting saat rodanya masuk ke dalam lubang.

“Kondisi ini sudah lama dan bertambah parah saat musim hujan. Sangat berbahaya, utamanya bagi kami yang beraktifitas menggunakan sepeda motor,” kata Ahmad Zaini, pengguna jalan pantura, Minggu (22/1/2016).

Baca Juga :   Beraksi di Sembilan TKP, Empat Remaja Perampas Motor Dibekuk

IMG-20170122-WA0053

Jalan penuh lubang dan bergelombang ini, terdapat di beberapa ruas sepanjang jalur pantura arah Probolinggo menuju Kabupaten Situbondo. Di Kecamatan Dringu, jalan berlubang ini ada di jalur Desa Tamansari atau barat tikungan Pantai Bentar. Kemudian di timur Pantai Bentar, Desa Curah Sawo, kondisi ini berlanjut hingga barat Jembatan Gending, Desa Pajurangan, Kecamatan Gending. Setelah itu, jalan berlubang ada di Desa Randupitu.

Terus ke arah timur, jalan rusah dan bergelombang, mulai terasa dari ruas Desa Klaseman hingga Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan. Sepanjang  jalan yang berjarak sekitar 4 kilometer ini, rusak parah, terutama sisi utara.

Di wilayah Kota Kraksaan, jalan berlubang dan bergelombang ini dapat ditemui pengendara bermotor di jalan Panglima Sudirman, mulai dari timur Jembatan Kembar, Kelurahan Sidomukti hingga barat Diva Swalayan, Kelurahan Kraksaan Wetan. Untuk wilayah Kecamatan Paiton, jalan berlubang ini berada di ruas Desa Binor hingga Desa Sumberanyar.

Baca Juga :   Pemkab Pasuruan Tarik Retribusi untuk Pengunjung Bromo

“Kami berharap pemerintah segera memperbaikinya, bukan hanya sekadar tambal sulam aspal. Karena kondisi itu sangat membahayakan pengguna jalan, utamanya pengguna kendaraan roda dua. Apalagi kalau musim hujan seperti saat ini, jalan bergelombang itu sangat licin,” harap Saifullah, pengendara lainnya. (saw/saw)