Koran Online 5 Oktober : Kronologi OTT KPK di Kota Pasuruan, hingga Pemkot Probolinggo Naikkan Honor GTT/PTT

3269

Beragam peristiwa kami sajikan pada 4 Oktober melalui laman media online wartabromo. Ragam berita menarik kini kami rangkum untuk kembali anda baca dalam koran online edisi Jumat (5/10/2018). Mulai Kronologi OTT KPK di Kota Pasuruan, hingga Pemkot Probolinggo Naikkan Honor GTT/PTT:

  1. Ini Kronologi OTT KPK di Kota Pasuruan
Walikota Pasuruan setelah pemeriksaan KPK di Polres Pasuruan, Kamis (4/10/2018)

Pasuruan (wartabromo.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Kota Pasuruan. Tak tanggung-tanggung, Wali Kota Pasuruan, Setiyono, Plh. Kepala Dinas PUPR, Dwi Fitri Cahyono beserta dua orang lainnya ikut dibawa ke Jakarta usai menjalani pemeriksaan seharian di Mapolres Pasuruan di Bangil.

KPK memang telah menyebutkan, bahwa penangkapan sejumlah pejabat itu terkait dengan pemberian uang kepada penyelenggara negara. Uang yang dalam bentuk cash dan dalam rekening itu merupakan bagian dari komitmen fee dari penerima proyek kepada Wali Kota. Jumlahnya, sebesar Rp 120 juta. Simak Selengkapnya.

  1. KPK OTT di Pasuruan, Gus Irsyad Syok
Baca Juga :   Ribuan Jemaah Padati Haul ke-39 KH Abdul Hamid dengan Prokes Ketat, hingga Polemik Pilkasun Ngerong Masuk ke Meja Dewan | Koran Online 27 Okt
Gus Irsyad di halaman kantor Pemkab Pasuruan, Selasa (25/9/2018). Foto: Akhmad Romadoni.

Pasuruan (wartabromo.com) – Tersiar kabar, Pemkab Pasuruan terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bupati Pasuruan pun sempat syok karena isu tersebut.

Kabar yang sudah beredar di dunia maya itu mengejutkan banyak pihak, karena tidak menyebutkan secara jelas pejabat yang terkena OTT KPK. Padahal, Pasuruan memiliki dua wilayah administratif, yakni Kabupaten dan Kota. Simak Selengkapnya.

  1. Bupati Tantri Minta Kepala OPD Gak Neko-neko

Probolinggo (wartabromo.com) – Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari meminta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Probolinggo tidak mempermainkan anggaran kerja. Kepala OPD diharapkan fokus pada program kerja untuk mengurai problem kemiskinan, pendidikan dan kesehatan masyarakat.

Baca Juga :   Jualan Kambing Kurban, Pedagang Bawa Sajam dan Tidur di Dekat Kambing

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Bupati Probolinggo HA. Timbul Prihanjoko saat bertemu sejumlah wartawan, Kamis (4/10/2018). Saat itu, awak jurnalis meminta komentar terkait OTT oleh KPK di Kota Pasuruan. Simak Selengkapnya.

  1. Pemkot Probolinggo Naikkan Honor GTT/PTT

Probolinggo (wartabromo.com) – Ada ratusan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) untuk menikmati gaji setara Upah Minimum Kota (UMK) tak kesampaian. Meski begitu Pemkot Probolinggo menaikkan honor mereka menjadi 2 kali lipat dibanding yang terima saat ini.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Probolinggo, Moch. Maskur mengatakan Pemkot tidak menutup mata dalam memperjuangkan kesejahteraan para GTT/PTT itu. Pada Oktober ini sebanyak 42 tenaga honorer K2 akan mendapat kenaikan honor. Honor GTT yang awalnya Rp. 25 ribu per jam, kini dinaikkan menjadi Rp. 50 ribu per jam. Jadi honor yang semula Rp. 600 ribu per bulan menjadi Rp. 1,2 juta per bulan atau 2 kali lipat. Simak Selengkapnya.

  1. Pelatih Panjat Tebing Asal Probolinggo Selamat Dari Bencana Palu
Baca Juga :   AJI Serukan Perusahaan Media Berikan THR pada Pekerjanya
Pelatih Panjat Tebing Asal Probolinggo yang Selamat Dari Bencana Palu.

Probolinggo (wartabromo.com) – Bencana gempa bumi dan tsunami yang menerjang Palu Sulawesi Tengah, memakan ribuan korban jiwa. Namun, tak sedikit pula yang selamat dari peristiwa itu. Salah satunya pelatih panjat tebing, Iwan Rosyidi (41), warga Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.