Ketua PWI Pasuruan : Wartawan Harus Netral di Pilpres

679

pilpresPrigen (wartabromo) – Sikap netral dan mengedepankan keseimbangan dalam penulisan berita sangat penting diperhatikan oleh setiap wartawan. Pasalnya, seorang jurnalis atau wartawan memiliki tanggung jawab besar, lebih-lebih kepada masyarakat yang menjadi konsumen hasil penulisan atau pemberitaan yang disajikan.

Pemilu Presiden 2014 misalnya, seorang wartawan haruslah bersikap netral tanpa memihak pada salah satu calon manapun, baik itu Capres nomer 1 Prabowo – Hatta maupun Capres nomer 2, Jokowi – Jusuf Kalla.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Perwakilan Pasuruan, Ari Yunianto, di hadapan sekitar 46 pelajar perwakilan terbaik dari SMA/SMK negeri dan swasta se-Kabupaten Pasuruan di Hotel Inna Tretes Prigen, Rabu (18/6/2014).

Baca Juga :   Tuntut Kompensasi Proyek Umbulan, Warga Warungdowo Bakar Ban di Tengah Jalan

“Netralitas dan keseimbangan penulisan itu adalah modal penting. Tidak boleh memihak,” tegas Ari Yunianto.

Ari menegaskan, sebagai Ketua PWI Perwakilan Pasuruan, dirinya senantiasa mengharapkan kepada rekan-rekannya sesama jurnalis di Pasuruan agar cover both side menjadi landasan utama dalam penulisan berita termasuk memberikan ruang bagi kedua belah pihak yang sedang bersengketa dalam pemberitaan.

Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab dengan panggilan Sam Oen tersebut menjelaskan tentang cara mencari dan mengumpulkan data dari para nara sumber sebagai bahan berita yang akan    disajikan baik dalam bentuk tulisan (koran) maupun berita untuk elektronik (televisi).

Pelatihan jurnalistik ini sendiri diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan selama tiga hari sejak tanggal 16 Juni hingga 18 juni 2014.

Baca Juga :   Sering Dilewati Dump Truk Tambang, Ratusan Warga Lebak Winongan Blokade Jalan

Didik Karyanto, Kasi Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan kepada wartabromo.com mengatakan, diharapkan pelatihan ini selain menambahkan pengetahuan para siswa tentang dunia jurnalis, juga menjadi bekal sejak dini agar para siswa memahami tentang dasar-dasar dan kode etik jurnalistik.

“Pelatihan ini untuk pengetahuan dasar ilmu kewartawanan pada pelajar, dan bisa dikembangkan untuk bekal para siswa” tutur Didik.

Berdasarkan pantauan wartabromo di lokasi, para peserta cukup antusias dalam menerima materi yang disampaikan oleh para nara sumber, hal ini terlihat dari beberapa siswa yang kerap bertanya tentang etika jurnalistik. (ryn/yog)