Ketika Sumpah Pemuda Dibaca di Jalan Raya

682

sumpah pemuda cuci otak pasuruanPasuruan (wartabromo) – Sejumlah kendaraan menghentikan lajunya, para pengendara baik roda dua maupun empat berhenti sejenak. Sejumlah pemuda berbaris di dua sisi trotoar pertigaan slagah Kota Pasuruan. Tubuh pemuda-pemudi di sisi kiri jalan berlumuran warna merah sementara di sisi kanan jalan, berlumuran warna putih. Tepat di tengah jalan , dua orang muda-mudi membacakan naskah sumpah pemuda.

Kami Putra Dan Putri Indonesia Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Air Indonesia

Kami Putra Dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia

Kami Putra Dan Putri Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia 

Teriakan para pemuda yang sebagian besar masih berstatus pelajar ini pun seakan mengingatkan tentang semangat sumpah yang pernah diucapkan oleh para pemuda pada waktu Kongres Pemuda yang diadakan di Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 silam.

Baca Juga :   Usai Nyepi, Umat Hindu Tengger Gelar Ngembak Geni 'Jaga Keutuhan NKRI'

Kali ini, para pemuda yang tergabung dalam sanggar budaya teater cuci otak yang membacakannya untuk memperingati sumpah pemuda dengan berkeliling jalan-jalan Kota Pasuruan, Selasa (28/10/2014) sore.

Para pemuda dan pemudi ini mengenakan berbagai macam kostum kebudayaan seperti bali dan atribut ala suku dayak. Tubuhnya diwarnai dengan warna merah dan putih serta memajang sebuah tulisan ‘Sumpah Pemuda’.

Achamd Rosyidi, pembina sanggar cuci otak, Kota Pasuruan mengatakan,kegiatan teatrikal ini sengaja digelar dalam peringatan sumpah pemuda. Tujuannya, untuk menyampaikan sejarah sumpah pemuda kepada semua masyarakat. Khususnya, kaum pemuda.

Sejarah sumpah pemuda yang tidak bisa terlupakan adalah kesatuan dari para pemuda, meski mereka dari berbagai suku atau asal-muasalnya. Seperti Jong Java, Jong Sumatra dan beberapa lainnya.

Baca Juga :   Pagi Hari Ini Simpang Tiga Blandongan Terlihat Landai

“Meskipun mereka berbeda-beda tapi tetap satu warna. Yaitu merah-putih,” tandasnya.

Aksi teatrikal ini digelar dengan cara mengelilingi kawasan Kota Pasuruan dengan diawali dari Jalan Panglima Sudirman lanjut ke jalan Hayam wuruk, Slagah, Taman Kota, Alun-alun Kota Pasuruan dan finish di Padepokan sanggar budaya cuci otak. (ono/yog)