Ada Perbaikan Jembatan Randumerak, Jalur Pantura Probolinggo Macet

1157

image

Paiton (wartabromo) – Jalur pantura jurusan Surabaya – Banyuwangi mengalami kemacetan panjang akibat perbaikan Jembatan Randumerak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Minggu (27/9/2015).

Pantauan wartabromo, kemacetan itu mencapai hingga 2 kilometer di kedua sisi jalur jalan. Pasalnya, jalan itu merupakan jalur utama wilayah Pantai Utara (Pantura), dari Surabaya menuju Banyuwangi. Selain itu, tak ada petugas kepolisian yang mengatur di lokasi tersebut.

Kendaraan roda empat tersebut mulai kendaraan pribadi, dump truk, truk gandeng, tronton dan bus terpaksa harus antri dan bergantian melintas di atas jembatan yang sedang diperbaiki. Tak terkecuali, kendaraan roda dua dan roda tiga. Kemacetan itu timbul akibat tingginya arus kendaraan yang melintas di hari Minggu hampir 2 kilometer.

Baca Juga :   9 Kecelakaan Terjadi Selama Libur Paskah

Untuk jalur arah Surabaya menuju Banyuwangi, kemacetan sudah nampak hingga depan kolam renang Jabung Tirta di Desa Jabung Sisir, Kecamatan Paiton. Sementara untuk arah Banyuwangi menuju Surabaya penumpukan kendaraan terjadi hingga simpang Tanjung Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton.

Meski tak sampai mengakibatkan kemacetan total, kondisi tersebut dikeluhkan pengendara.

“Kalau begini terus tiap hari, kami bisa rugi Pak. Karena sebagai penyedia jasa pengiriman barang, kami dituntut untuk tepat waktu. Tak ada jalan alternatif yang bisa kami pilih,” kata Sugeng, sopir ekpsedisi, (27/9/2015).

Kemacetan itu disebabkan oleh penyempitan jalan di Jembatan Randumerak. Sejak, ambruk pada 1 September lalu, arus lalu lintas di jembatan itu menggunakan sistem buka tutup. Lajur diatas jembatan hanya digunakan satu saja, yakni pada bagian selaatan. Sementara, lajur sisi utara ditutup untuk menghindari terjadinya ambruk susulan.

Baca Juga :   Kyai Cabul Sukorejo Divonis Ringan

Anehnya, walau timbul kemacetan, di lokasi tersebut tak ada petugas kepolisian yang mengatur arus lalu lintas. Ditempat tersebut hanya ada warga sekitar yang mengatur arus lalulintas sekedarnya. Dengan harapan mereka mendapat sedikit pemberian uang dari pengemudi kendaraan.

“Ya kami mengatur arus lalin bersama-sama pemuda yang lain. Kami tidak memaksa, sekedarnya saja, diberi ya tidak pun gak apa-apa,” tutur Jamaluddin, warga sekitar. (saw/yog)