5 Aliran Kepercayaan Terpantau di Kota Pasuruan

2820

Pasuruan (wartabromo.com) – Sedikitnya terdapat lima aliran kepercayaan berada di wilayah Kora Pasuruan. Kelima aliran terpantau mulai muncul dan berkembang sejak 2012 silam.

Kelima aliran kepercayaan itu, diantaranya Kawruh Batin Tulis Tanpa Papan Kasunyatan; Sapto Darmo; Ilmu Sejati, Sangkan Paran Budi Luhur; dan Paguyuban Ngesti Tunggal.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Pasuruan, Menurut Mas Djoko Baroto aliran-aliran kepercayaan tersebut tersebar di beberapa tempat, seperti di Mancilan, Jl Pasar Ikan, dan beberapa lokasi lainnya. Mereka terbentuk secara berkelompok. Dipastikan keberadaan mereka tidak mengganggu umat beragama yang ada di sekitar lokasi, di mana mereka tinggal.

“Ada yang satu keluarga. Ada yang bertetangga dan kelompok. Tapi mereka tidak muncul, dalam artian tidak menunjukkan kegiatan kepercayaan secara blak-blakan, ” kata Djoko di sela kegiatan Fasilitasi Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM), di Gedung Wolue, Selasa (03/04/2018).

Baca Juga :   Perampokan dan Penembakan BCA Pandaan HOAX

Siungkapkan, keberadaan kelima aliran kepercayaan masyarakat terbentuk secara natural. Pemkot Pasuruan sendiri menurut Djoko, tidak dapat melarang anggota aliran tersebut, lantaran mereka adalah warga Kota Pasuruan. Akan tetapi apabila aliran tersebut mengusik dan memberikan pengaruh buruk kepada aktifitas masyarakat, maka pihaknya akan melakukan tindakan tegas.

“Selama tidak meresahkan dan membuat gaduh masyarakat, maka kami juga memberikan toleransi. Yang paling penting adalah hidup berdampingan satu sama lain dan menjaga kondusifitas di Kota Pasuruan,” imbuh Djoko.

Oleh karenanya, untuk mengantisipasi kemungkinan hal tak terduga terkait berkembangnya aliran tersebut, menjadi lebih luas, Bakesbangpol melakukan fasilitasi dan pembinaan secara berkala.

“Kita kesulitannya adalah menghadirkan mereka kepada publik. Mereka tidak mau, tapi mereka kalau ditelpon dan diajak bertemu, mereka mau. Disitulah tantangan kami ke depan supaya Kota Pasuruan tetap aman seperti sekarang,” ungkap dia.

Baca Juga :   Ini Alasan Warga Ngotot Ganti Rugi Proyek Tol dan Akhirnya Dieksekusi

Sementara itu, Walikota Pasuruan, Setiyono menegaskan, keberadaan aliran kepercayaan masyarakat harus selalu diawasi, karena ditakutkan tidak mencerminkan nilai-nilai aqidah dan menyimpang dari ajaran agama yang ada di Indonesia.

“Saya berharap Tim Pakem ini lebih dioptimalkan peranannya. Saya juga menghimbau agar aliran kepercayaan masyarakat ini lebih diwaspadai supaya tidak semakin meluas dan mempengaruhi orang lain untuk mengikuti alirannya. Akan tetapi saya tegaskan bahwa kerukunan adalah segalanya. Kita tidak melarang tapi juga tidak diam begitu saja. Sama-sama saling mendukung, dengan catatan tidak menimbulkan konflik sosial masyarakat,” ujar Setiyono. (mil/ono)