Statistik Bisa Salah, Tapi Statistik Tidak Boleh Bohong

3227

Contoh lain yang juga dapat terjadi error adalah penentuan rumahtangga miskin dalam updating data kemiskinan. Error yang muncul dapat disebabkan karena jawaban responden tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Responden yang memberikan informasi bukan kepala keluarga atau orang dewasa, input data saat pengolahan tidak sesuai dengan jawaban resonden, dll.

Oleh karena itu dalam setiap tahapan kegiatan survey atau penelitian diperlukan tahapan yang namanya proses validasi. Tahapan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa proses pengumpulan data dan pengolahan data sudah sesuai dengan kondisi riilnya dan memenuhi aspek obyektif , representative, memiliki error yang kecil , up to date dan relevan.

Sementara itu memunculkan data tanpa dasar metodologi yang sesuai, menyajikan data sesuai kepentingan pribadi/individu atau golongan yang diinginkan, melakukan tembak data atau mengarang data, itu merupakan bentuk bentuk kebohongan statistik dalam pengumpulan data, yang termasuk ke dalam perbuatan moral hazard. Halaman 2.

Seiring dengan kemajuan suatu bangsa, statistik semakin menunjukkan perannya. Hampir semua aspek kehidupan tidak lepas dengan statistik. Bahkan pada era reformasi dan otonomi daerah, statistik menjadi kian popular. Ini ditandai maraknya berbagai survey maupun quick count serta penyelenggaraan statistik lainnya.

Baca Juga :   47% Netizen Instagram Sulit Identifikasi Berita Hoax

Bahkan pada hampir seluruh kabupaten/Kota di Indonesia, sudah dibentuk instansi yang mengkoordinir pelaksanaan data sektoral yang dikoordinir oleh Dinas Infokom atau Bappeda di daerah. Selain itu juga terbentuknya forum statistik masyarakat dan berbagai forum data dalam rangka meningkatkan peran data dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan.

Terkait kualitas data statistik, pada dasarnya tidak terlepas dari kepedulian kita semua baik penyelenggara statistik maupun masyarakat sebagai responden. Ada ungkapan yang cukup popular yaitu GIGO (Garbage in, garbage out), kalau yang masuk sampah maka keluar juga sampah.

Oleh karena itu ketika masyarakat atau dunia usaha terkena sensus atau survey tidak memberikan jawaban apa adanya, bisa dibanyangkan bagaimana kualitas data statistik yang dihasilkannya.

Baca Juga :   WNA Palestina yang Kabur Dari Rudenim Surabaya Ditangkap di Jakarta

Dengan semakin canggihnya tekhnologi dalam pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data, maka penggunaan aplikasi CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing) dan CAWI (computer asissted personal interviewing) sudah menjadi kebutuhan utama dibandingkan penggunaan PAPI (Paper And Pencil Interviewing).

Dengan teknologi yang semakin modern tersebut, diharapkan error menjadi semakin minim. Di era Milenium yang serba canggih ini, sudah saatnya kita bersama-sama memposisikan data atau statistik sebagai fundamental untuk mewujudkan satu data dalam membangun Indonesia yang lebih tangguh.

Semoga peringatan Hari Statistik Nasional tahun 2019 yang diperingati tanggal 26 September ini dapat menjadikan perstatistikan di Indonesia semakin modern.

Selamat Hari Statistik untuk semua masyarakat Indonesia…..Mari Kita Wujudkan Bersama Indonesia Maju dengan SDM dan Data Berkualitas. (*) Kembali ke Halaman 1