Buka Jalan ke “Pintu Langit”

23193
Serta merta tempat wisata buatan ini mampu mencuri perhatian. Bukan hanya namanya yang terbilang unik, tapi juga mencuatnya tudingan konflik kepentingan saat penyelenggaran sejumlah event hari jadi Kabupaten Pasuruan.

Laporan M. Asad

BERADA di kaki Gunung Arjuno, objek wisata ini mampu mencuri perhatian. Dibangun di atas ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut (mdpl) sebagian kalangan menilai tempat wisata ini memiliki view yang cukup menarik.

Instagramable. Demikian cerita orang-orang yang pernah berkunjung ke sana. Utamanya mereka yang akrab dengan akfivitas upload gambar atau video di layanan instagram.

“Panoramanya asyik sih, bagus kalau buat foto-foto,” kata Andika, pengunjung asal Surabaya saat ditemui WartaBromo.com, akhir September lalu.

Bersama seorang temannya, remaja 23 tahun ini sepakat untuk melihat lebih dekat suasana di Pintu Langit setelah mengetahui tampilan gambar di instastory temannya. “Penasaran aja. Tapi ya memang bagus sih view-nya,” ujarnya.

Baca Juga :   Kementerian Pariwisata Siapkan Rp2 Miliar Bangun Rest Area di Puspo

Mengusung konsep wisata halal dengan ragam keunikan yang dimilikinya, objek wisata ini memang terbukti mampu mencuri perhatian publik. Banyak traveler yang menyempatkan berkunjung lantaran penasaran usai menjumpai gambar-gambar yang banyak bertebaran di jagad maya.

Kehadiran Pintu Langit menjadi obat dahaga di tengah kegersangan publik atas kehadiran objek-objek wisata alternatif di Kabupaten Pasuruan. Akan tetapi, pada sisi yang lain, keberadaan tempat rekreasi ini juga memunculkan resistensi di sejumlah pihak.

Alasannya, Pintu Langit yang disebut-sebut milik Saifullah Yusuf dinilai banyak meraih peruntungan dari posisi Irsyad Yusuf yang menjabat Bupati Pasuruan. Terutama, terkait tudingan banyaknya kegiatan dalam rangka perayaan hari jadi Kabupaten Pasuruan yang ke-1090 itu.

Merujuk data yang WartaBromo peroleh, total ada 30 kegiatan lebih untuk menyemarakkan agenda tahunan itu. Dari puluhan kegiatan, delapan di antaranya dilaksanakan di Pintu Langit.

Baca Juga :   Didenda Rp 2 Juta, Pekerja Seks Tretes Ngaku Kapok

Beberapa kegiatan itu di antaranya  pagelaran seni ludruk (25 September), Pameran UKM Pasuruan (28-30 September), Jalan Sehat (28 September), Bursa Tanaman Hias (28-30 September). Kemudian, konser Jazz Raisa (29 September), Konser Ari Lasso (30 September), Konser Didi Kempot (17 Oktober), serta Tretes Night Run (26 Oktober).

Intensitas penyelenggaraan kegiatan di Pintu Langit itu bahkan mengalahkan Taman Candra Wilwatikta. Di UPT milik Dinas Pariwisata Provinsi Jatim ini, tercatat ada enam kegiatan digelar di sana. Itu pun, dua di antaranya dipindah tempat. Yakni, Jambore Tagana Nasional yang dilaksanakan di lautan pasir Bromo; serta Lomba Mewarnai Mamamia yang digeser ke Makolatmar, Grati.

Tak pelak, pemilihan Pintu Langit sebagai mayoritas lokasi penyelenggaraan kegiatan memunculkan tudingan akan adanya konflik kepentingan antara Pemkab Pasuruan dengan pengelola Pintu Langit.

Baca Juga :   Menderita Penyakit Dalam, Seorang Kakek Meninggal di Villa Tretes

Resistensi itu terbangun lantaran objek wisata baru itu diketahui milik keluarga Gus Ipul. Sementara sang adik, Irsyad Yusuf, merupakan Bupati Pasuruan saat ini.

Hubungan kekeluargaan ini yang pada akhirnya memunculkan konflik kepentingan tersebut. Melalui momentum perayaan hari jadi kabupaten ke-1.090, Pemkab dinilai ‘membantu’ promosi gratis objek wisata buatan itu. Caranya, dengan menjadikan Pintu Langit sebagai lokasi 8 kegiatan perayaan hari jadi, lebih banyak daripada yang lain.

Hanya Bermodal Rp 500 Juta

Di sisi lain, keberadaan Pintu Langit sebagai objek wisata milik keluarga kakak bupati adalah fakta yang tak terbantahkan. Berdasar dokumen yang didapat WartaBromo.com, perusahaan dengan nama PT. Ngopi Bareng Pintu Langit (disingkat NBPL) ini baru mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM pada 20 April 2019 lalu. Tak sampai sebulan sejak dicatatkan di akta notaris.