Mirip Jalur Trail, Warga Kota Probolinggo Keluhkan Jalan Penghubung

2160

Kedopok (wartabromo.com) – Warga Kelurahan Kareng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo keluhkan jalan penghubung antara Kota – Kabupaten Probolinggo. Sebab jalan yang berada di RT1/RW1 ini berlumpur mirip jalur trail.

Jalan yang dulunya beraspal itu, kini tertutup lumpur dan sangat membahayakan untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Keadaan itu, sudah berlangsung sejak tahun 2015 silam. Setiap tahun, terutama saat musim hujan, jalan penghubung ini berubah menjadi aliran sungai.

Wartabromo.com pun mencoba melintasi jalan penghubung kota-kabupaten itu. Untuk motor trail, jalur tersebut tidak ada masalah. Namun, untuk motor matik atau motor bebek biasa, akan bermasalah, mirip jalur trail. Jika tidak hati-hati, bisa tergelincir. Karena permukaan tanah berlumpur dan licin.

Baca Juga :   Pelabuhan Tanjung Tembaga Diproyeksi Susul Tanjung Perak

“Jalan tersebut dimanfaatkan warga untuk mencapai jalan protokol atau pergi ke sekolah. Banyak anak sekolah atau berangkat mengaji lewat sini, di utara sini kan ada SDN Kareng Lor 1. Namun saat musim hujan, jalanan tidak berfungsi,” kata salah satu warga, hajjah Karanom, Kamis (16/1/2020).

Jika musim penghujan seperti saat ini, warga menderita. Karena jalur penghubung itu, tidak dapat dilewati sama sekali. Keadaan diperparah oleh ulah oknum warga yang membuang kotoran sapi di tengah jalan itu. Sehingga saat hujan, lumpur bercampur dengan kotoran sapi. Membuat permukaan jalan licin dan bau menyengat.

Agar tak terjebak lumpur tebal, warga menyiasatinya mengambil jalan memutar sejauh 2 kilometer. Alternatif lain, melewati jalan setapak di tengah sawah. Namun, kondisinya jarang digunakan saat malam hari, karena tak ada penerangan dan rawan. Padahal jika melewati jalur penghubung itu, jarak yang ditempuh hanya sekitar 500 meter saja.

Baca Juga :   Percaya Dukun dan Mimpi, Warga Gending Tuduh Tetangganya Miliki Ilmu Hitam

Ketua RT1, Neman mengatakan, sejak dirinya menjabat pada 2015 silam, upaya pengajuan perbaikan jalan sudah dilakukan.

“Tapi tetap saja tidak ada respon, berulang kali saya diundang LPM terkait jalan ini, tapi tidak ada tembusan. Entah proposal saya dibuat bungkus kacang atau dibakar juga tidak tahu,” katanya. (lai/saw)