Operasi Pasar Jadi Andalan Intervensi Harga Gula

1487

Kraksaan (wartabromo.com) – Melambungnya harga gula pasir membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo pusing. Operasi pasar murah pun dilakukan untuk mengintervensi harga.

Tingginya harga gula pasir di sejumlah pasar tradisional, dikeluhkan oleh pembeli dan pedagang.

Pemkab Probolinggo tak mempunyai banyak opsi dalam menurunkan harga gula di pasaran. Satu-satunya langkah adalah mengintervensi dengan menggelontorkan gula dengan harga murah.

Semisal yang dilakukan di Pasar Semampir Kraksaan pada Jumat siang, 13 Maret 2020. Sebanyak 400 kilogram (Kg) gula pasir dilepas ke pasar dengan harga Rp12.500 sesuai HET yang ditetapkan pemerintah. Setiap pembeli dijatah 2 kg dan cukup membayar Rp25 ribu.

Gelaran gula murah ini, tentu saja diserbu para pembeli. Sebab, mereka bisa menghemat uang sebesar Rp7 ribu untuk 2 kg gula pasir. Karena di toko, gula pasir dijual lebih dari Rp16 ribu per kg atau Rp32 ribu untuk 2 kg. Cukup membantu masyarakat yang membutuhkan pasokan glukosa untuk rumah tangganya.

Baca Juga :   Ditabrak Truk di Pantura Gending, MPU Muat Karyawan Rokok Terguling

“Ya membantu bagi saya. Kalo di toko Rp16 ribu sekilo, ini Rp25 ribu untuk 2 kilo. Ya, iya pengen sering ada kayak ini,” ungkap Jatim, salah satu pembeli di Pasar Semampir.

Operasi pasar dilakukan diakui supaya kenaikan harga gula pasir tidak melambung dan menyebabkan inflasi.

“Memang ada kecenderungan naik. Sehingga kami, pemerintah daerah melakukan operasi pasar. Menstabilkan harga dengan harapan harga turun mendekati HET,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi.

Selain menggelontorkan gula pasir dengan harga murah, Disperindag juga memantau stok di toko Sembako. Pemantauan dilakukan bersama dengan tim Satgas Pangan Polres Probolinggo dan Kodim 0820 Probolinggo. Tim ini ingin memastikan masih ada persediaan atau stok gula di kalangan pedagang besar.

Baca Juga :   Pabrik Rokok Apache PHK Ratusan Karyawan hingga Agenda Hari Jadi ke-334 Kota Pasuruan | Koran Online 4 Feb

“Kami cek di beberapa produsen gula yang ada di Kabupaten Probolinggo masih ada stok,” tambahnya.

Hanya saja, sampai sejauh ini pihak PTPN XI belum mendistribusikan gula pasir karena menunggu kebijakan dari pusat. Menurut informasi yang diperoleh, di PTPN XI stok gula masih ada, bahkan sampai bulan puasa masih mencukupi.

“Di tingkat produsen stok mencukupi. Mungkin kenaikan ini karena ada kekhawatiran dari para distributor menjelang Ramadan dan hari raya. Karena itu, nantinya saya bersama Satgas Pangan akan mengecek ke distributor,” tandas mantan Kasatpol PP itu.

Di awal tahun ini, sudah 2 kali Disperindag melakukan operasi pasar untuk komoditi gula pasir. Sebelumnya dilakukan pada Senin, 27 Januari 2020, karena saat itu gula di kisaran Rp13 ribu-Rp14 ribu per kilogram. Waktu itu, sebanyak 1 ton gula pasir digelontor ke Pasar Semampir Kraksaan dan Pasar Sebaung Gending. (saw/saw)