Malam Ini Pansus DPRD Panggil Disperindag-Dinkop sikapi ‘Masker’

1189

 

Pasuruan (WartaBromo.com)– Polemik seputar pengadaan 2,5 juta masker direspons Pansus DPRD setempat. Malam ini, Pansus dijadwalkan menggelar rapat guna membahas persoalan tersebut.

Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kabupaten Pasuruan, M. Zaini mengatakan, rapat tersebut sebagai respons atas polemik seputar pengadaan masker yang berkembang belakangan ini.

“Sementara kami fokuskan soal masker dulu biar fokus. Yang lain kami agendakan nanti,” kata Zaini saat dihubungi via percakapan WhatsApp.

Zaini menjelaskan, pertemuan nanti malam dirasa cukup penting. Terutama untuk mengurai polemik yang berkembang seputar pengadaan masker oleh Dinas Koperasi (Dinkop) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

Karena itu, kedua OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) yang bertanggung jawab terhadap pengadaan 2, 5 juta masker tersebut juga akan turut dihadirkan. Termasuk, perwakilan IKM-UKM.

Baca Juga :   Total 32 Pasien Positif Meninggal Dunia di Kabupaten Pasuruan

“Dua OPD tersebut kami hadirkan. Tidak ada Gugus Tugas, biar fokus,” ujar politisi PKS ini. Dirinya berharap, melalui pertemuan tersebut, diperoleh gambaran fakta yang sebenarnya terkait pengadaan itu.

Seperti diketahui, Pemkab Pasuruan menyepakati pengadaan 2,5 juta masker untuk dibagikan kepada warga. Selain mencegah penyebaran, program tersebut juga dimaksudkan sebagai cara lain agar sektor IKM-UKM tetap bergerak.

Ada dua OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) yang ditunjuk sebagai leading sector pengadaan masker ini. Yakni, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) sebanyak 1, 5 juta masker dan Dinas Koperasi (Dinkop) 1 juta masker.

Akan tetapi, pelibatan IKM-UKM sebagai penerima program tidak sepenuhnya benar. Kenyataannya, banyak orang ketiga yang notabenenya bukan pelaku IKM-UKM mendapat jatah pekerjaan ini.

Baca Juga :   Main-main ala Badan Kehormatan Dewan

Data media ini, sedikitnya ada 33 pihak yang nyata-nyata bukan pelaku IKM-UKM terdaftar ikut mengerjakan proyek ini. Mereka berasal dari latar belakang beragam. Dari anggota dewan, LSM hingga wartawan. (nul/asd)