Kabupaten Probolinggo Putuskan 30 Madrasah Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

1305

Probolinggo (wartabromo.com) – Sebanyak 30 madrasah di Kabupaten Probolinggo melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi Covid 19. Uji coba itu dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.

“Uji coba ini mengacu pada SKB menteri. Tersebar di 11 kecamatan, dipilih karena berada di zona hijau atau kuning dalam sebulan terakhir,” ungkap Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, Akhmad Sruji Bahtiar pada Jumat, 13 November 2020.

Bahtiar mengungkapkan uji coba dimulai Senin (9/11/2020) dan akan berlangsung selama dua pekan. Dijelaskan, di setiap kecamatan terdapat 3 madrasah yang uji coba, masing-masing pada jenjang MI, MTs, dan MA.

Di Kecamatan Lumbang uji coba dilakukan di MI Al-Hidayah dan MTs serta MA Darus Sholihin. Di Kecamatan Kuripan, uji coba dilakukan di MI Mifrahul Ulum dan MTs serta MA Miftahul Khoir.

Baca Juga :   Buntut Konflik Pelajar SMK, Polisi Amankan Pemuda dari Tempat Nongkrong

Di Kecamatan Bantaran, uji coba dilakukan di MI Miftahul Huda Kramatagung dan MTs Miftahul Ulum Kropak. Di Kecamatan Wonomerto, uji coba dilakukan di MI Miftahul Ulum, MTs Miftahul Huda, dan MA Al-Barokah.

Di Kecamatan Kecamatan Tegalsiwalan, uji coba dilakukan di MI Miftahul Ulum, MTs Darul Mukhlasin, dan MA Miftahul Huda. Di Kecamatan Maron, uji coba dilakukan di MIN 2 Probolinggo, MTs Walisongo I, dan MA Raudlatul Istiqomah Suko.

Di Kecamatan Tiris, dilaksanakan di MI Nurul Hikmah dan Raudlatul Mutaallimin, MTs SirojutnTholibin, dan MA Barokatul Hasan. Di Kecamatan Krucil, uji coba dilakukan di MI Islamiyah Kalianan, MTs Raudlatul Islam, dan MA Tarbiyatus Shibyan.

Baca Juga :   Kru KRI Nanggala Dinyatakan Gugur, Keluarga Gelar Salat Gaib

Di Kecamatan Pakuniran, uji coba dilakukan di MI Tahdzibun Nasyiin, MTs Miftahul Hasanah Gondosuli, dan MA Zaha 4. Di Kecamatan Gading, uji coba dilakukan di MI Nuraniyah Nogosaren, MTs Raudlatul Hasaniyah Mojolegi, dan MA Miftahul Jannah.

Sedangkan di Kecamatan Besuk, Kemenag Kabupaten Probolinggo memilih uji coba dilakukan di MI Raudatus Salam, MTs Nurul Wahid Sumberan, dan MA Bahrul Ulum.

“Pembelajaran tatap muka dilakukan dengan sistem shift learning atau belajar bergantian. Satu rombongan belajar atau rombel maksimal 15 peserta didik atau 50 persen dari kapasitas,” terangnya.

Dalam pelaksanaannya, seluruh warga madrasah wajib mematuhi protokol kesehatan serta SOP pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan. “Seperti memakai masker, jaga jarak bangku antara minimal 1,5 meter,” lanjut Bahtiar.

Baca Juga :   Percepat Pemulihan Ekonomi, Jadikan UMKM Sebagai Lokomotif Perekonomian

Lebih lanjut, peserta didik yang ikut pembelajaran tatap muka, wajib mendapatkan izin dari orang tua masing-masing. Mereka juga diharuskan membawa bekal sendiri. Tidak saling bergantian tempat makan atau minum dengan orang lain.

“Kami telah melakukan pemetaan terhadap pendidik dan tenaga kependidikan yang boleh mengajar dari zona hijau. Jika dalam evaluasi berjalan dengan baik, maka akan diperluas,” tandas pemegang gelar doktoral itu. (saw/ono)