Ketahui Efek Samping Vaksin Covid-19

1145

Jakarta (WartaBromo.com) – Pemerintah datangkan 1,2 juta vaksin Covid-19. Vaksin diklaim ampuh, meski juga memiliki efek samping.

Hal ini diungkapkan Dr. dr Julitasari Sundoro MSc-PH, Sekretaris Eksekutif Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Seperti vaksin yang lain, akan ada efek samping yang dihasilkan. Meski tak sampai membahayakan nyawa.

“Misalnya efek samping lokal. Jadi nyeri pada tempat suntikan. Kita kan namanya dimasukkin jarum, dimasukkin vaksin, berarti ada reaksi lokal,” jelasnya dilansir Detik.

Efek samping lain bisa saja dirasakan. Seperti tubuh terasa pegal-pegal sampai demam ringan.

“Tapi itu sangat kecil karena vaksin yang tiba ini adalah vaksin yang inactivated, vaksin yang mati. Jadi efek sampingnya itu jauh lebih kecil dari vaksin-vaksin lain yang live attenuated atau vaksin-vaksin hidup,” tambahnya.

Baca Juga :   Gagal Jambret, Pemuda Asal Lekok Nyonyor Digebuki Warga hingga Telusuri Aliran Duit Potongan BOP Kemenag, 20 Saksi Dipanggil Kejaksaan | Koran Online 24 Feb

Meski demikian, penerima vaksin harus dalam kondisi prima saat diinjeksi. Supaya vaksin bisa diterima oleh tubuh.

“Jangan sampai nanti vaksin ini jadi kambing hitam (efek samping -red). Padahal dia memang sedang sakit, masa tunas, atau masa inkubasi,” tandasnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dirga Sakti Rambe di lain tempat menambahkan terkait efek samping vaksin Covid 19.

Seperti vaksin lainnya, efek samping bisa saja demam dengan lama 48 jam. Ini sebagai tanda jika vaksin bisa memicu sistem kekebalan tubuh.

Untuk itu, Dokter Dirga dikutip dari Tirto meminta warga yang divaksin supaya mengonsumsi lebih banyak cairan. Meminum obat seperti paracetamol juga diperbolehkan, jika diperlukan.

Baca Juga :   Tukang Becak Meninggal Mendadak Disebut-sebut Punya Riwayat Hipertensi

Sekadar diketahui, saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang melakukan uji klinik terhadap vaksin tersebut.

“Dari hasil inspeksi yang dilakukan, sejauh ini uji klinik telah dilaksanakan dengan baik. Belum ada KTD atau efek samping serius yang dialami oleh subjek uji klinik,” kata Kepala Badan POM Penny Lukito dalam keterangan, Kamis (19/11/2020).

Namun pengujian ini masih terus dilakukan supaya bisa sampai di tubuh warga. (may/ono)