Ada Zona Patahan Aktif di Pasuruan-Probolinggo, BMKG Minta Pemda Waspada

8738

Pasuruan (WartaBromo.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisia (BMKG) meminta pemerintah daerah di Pasuruan dan Probolinggo waspada. Pasalnya, ada zona patahan aktif di dua wilayah tersebut, yang bisa membangkitkan gempa.

Hal ini disampaikan Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG dalam Webinar Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur.

“Terlihat di selatan Jawa Timur, dari sekian ratus kejadian gempa dari tahun 2008, terlihat ada zona kosong, yang tidak ada titik-titik gempa, zona ini yg dikhawatirkan, karena zona ini belum dilepaskan energi, siap-siap lepas,” jelasnya.

Zona seismik gap ini yang menjadi dasar skenario gempa dengan kekuatan 8,7. Di tambah lagi, berdasarkan sejarah, Jatim sudah 9 kali terjadi gempa, dengan kekuatan mencapai 7.0.

Baca Juga :   Turun dari Masjid, Terpidana Korupsi KUR BRI Ditangkap

“Artinya kalau masa lalu sudah pernah terjadi, kemungkinan akan terjadi pada waktu-waktu ke depan. Dan inilah kita sedang bersiap-siap,” lanjutnya.

Dwikorita kemudian menjelaskan ada 4 zona patahan aktif di Jawa Timur. Keempatnya yakni di Pasuruan, Probolinggo, Kendeng, dan RMKS (Rembang-Madura).

“Kendeng, Pasuruan, Probolinggo, RMKS (Rembang sampai Madura, zona-zona ini mohon pemerintah daerahnya mewaspadai. Perlu menjadi perhatian,” tegas Dwikorita.

Sebelumnya diberitakan, Jawa Timur jadi perhatian karena terjadi lompatan peristiwa gempa dalam beberapa waktu terakhir. Belajar dari sejarah, sebelum terjadi gempa dengan kekuatan besar, maka akan ada beberapa gempa kecil terlebih dahulu.

“Kami menyusuri pantai dari Jatim sampai Selat Sunda untuk men-cek yg kami khawatirkan, dari catatan sejarah gempa-gempa yang di atas 7. Diprediksi skenario terburuk kekuatannya 8,7. 8,7 ini bisa membangkitkan tsunami,” tutupnya. (may/ono)

Baca Juga :   Wali Kota Probolinggo Minta Pegawai Teladani Rasulullah Saat Launching ASN BerAKHLAK

Baca juga: Skenario Terburuk BMKG, Jatim Diguncang Gempa 8,7 Magnitudo, Bangkitkan Tsunami