Habiskan Rp17 M saat Dibangun, Pengelolaan Gedung Kesenian Kota Pasuruan Dinilai Tak Maksimal

2124

Pasuruan (WartaBromo.com) – Gedung Kesenian Darmoyudo, Kota Pasuruan, mendapat sorotan dari seniman. Konsep pengelolaan gedung kesenian dinilai tak maksimal, bahkan tidak jelas.

Gedung Kesenian diketahui dibangun pada tahun 2017 dengan anggaran sebesar Rp17 miliar. Proyek ini sempat mengalami permasalahan, namun akhirnya tuntas di tahun 2020.

Anggota Komunitas Guru Seni Rupa Pasuruan (KGSP), Saiful Ulum mengatakan, gedung kesenian seharusnya saat ini sudah bisa difungsikan untuk memfasilitasi para seniman.

“Buat pameran seni rupa misalnya. Seharusnya kita tidak perlu bingung mencari tempat. Wong sudah ada gedung kesenian,” ujar Ulum, Senin (06/06/2022).

Ia juga mempertanyakan konsep pengelolaan versi pemkot itu seperti apa. Sebab menurutnya, pemkot tidak memiliki konsep yang jelas tentang gedung kesenian.

Baca Juga :   Harga Cabai Tak Terkendali, Dinas Perdagangan Kota Pasuruan Ungkap Penyebabnya

Terlebih lagi gedung kesenian dalam beberapa waktu terakhir dipakai untuk kegiatan yang sifatnya bukan seni dan budaya. Kegiatan yang bersifat seni dan budaya malah dibatasi.

“Gedung kesenian ya buat kegiatan kesenian. Sekarang malah dipasang karpet. Kalau memang tidak bisa ya dicopot saja namanya,” imbuh Ulum.

Senada dengan Ulum, pegiat seni di Sanggar Dharma Budaya, Pariska mengungkapkan, dulu ia bersama anak-anak di sanggarnya sering melakukan latihan tari di gedung kesenian.

Namun kemudian ada kebijakan pembatasan. Gedung kesenian hanya boleh digunakan sore hingga maghrib, setelah itu tidak diperbolehkan ada kegiatan.

“Sempat juga pas ada kegiatan kesenian penting, agak terkendala prosesnya. Kita malah kesulitan akses. Toh ya prestasi teman-teman juga untuk Kota Pasuruan,” kata Pariska.

Baca Juga :   Bandar Narkoba Sasar Pelajar, Klub Panahan Siap Lawan

Menurut Pariska, gedung kesenian seharusnya berfungsi sebagai tempat para seniman berproses dan berekspresi, baik seni tari, drama, teater, musik, dan rupa. Termasuk bisa digunakan sebagai tempat pameran.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan, Mualif Arief hanya menanggapi singkat. Ia menyebut saat ini gedung kesenian masih dalam proses rehab.

“Saat ini memang masih ada proses rehab. Nantilah biar kami ketemu sama teman-teman seniman,” kata Mualif. (tof)