Embun Es di Bromo – Dicintai Wisatawan Dibenci Petani

197

Sukapura (WartaBromo.com) – Puncak musim kemarau yang terjadi saat ini, kawasan wisata Gunung Bromo kembali diselimuti embun es atau frozen. Ironisnya, embun es Bromo juga merusak tanaman para petani warga tengger yang tersebar di lereng bromo.

Berselimut kristal es. Itulah pemandangan yang tampak di sejumlah titik kaldera gunung bromo saat ini. Tempat yang lebih dikenal dengan lautan pasir gunung Bromo ini diselimuti embun es atau frozen.

Fenomena alam ini terjadi akibat musim kemarau yang mengalami masa puncaknya saat ini. Hawa dingin kemudian menyelimuti kawasan Gunung Bromo, hingga membuat daerah setempat membeku.

Kemunculan embun beku ini pun dipuja dan menjadi buruan wisatawan saat datang ke Bromo. Karena sensasi yang dihadirkan mampu menghadirkan suasana seolah berada di luar negeri.

Baca Juga :   Hari Raya Nyepi, Bromo Tutup Sehari

“Dua kali datang ke sini, tapi baru kali ini ketemu embun beku atau frozen, indah sekali,” kata salah satu wisatawan, Sony, Minggu (08/10/2023).

Kemunculan embun beku ini pun selalu dinanti wisatawan setiap tahunnya. Warga Tengger, fenomena alam ini lazim disebut sebagai embun upas. Ironisnya, munculnya embun upas ini justru membuat tanaman para petani yang tersebar di semua kawasan mengering.

Para petani pun terancam gagal panen akibat semua tanaman mereka nyaris mati akibat embun es Bromo ini. Kondisi ini kian memperparah dampak buruk berlangsung musim kemarau panjang saat ini.

“Tapi ya bagaimana lagi, sudah resikonya kalau bertani di sini. Kalau kena embun upas tanaman pasti mati. Bisa hidup jika segera disemprot air banyak-banyak, tapi sekarang kan kemarau, jadi tidak mungkin,” ujar Anang Budiono, salah satu petani Tengger.

Baca Juga :   Pemkab Pasuruan Rencanakan Bangun Rest Area di Bukit Dingklik Bromo

Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, para petani di kawasan Gunung Bromo lebih banyak menunggu. Dari pada harus kembali menanam di ladang mereka. Warga juga berharap agar musim kemarau dan juga fenomena embun es ini segera berakhir. Dengan datangnya musim penghujan nanti, mereka dipastikan bisa bercocok tanam kembali seperti sedia kala. (lai/saw)