Warga Terdampak Pencemaran Sungai Wangi: Kami Dijajah Limbah!

1285
Seorang warga Desa Baujeng, Kecamatan Beji menunjukkan contoh air yang diklaim diambil dari Sungai Wangi saat unjukrasa di kantor BLH Kabupaten Pasuruan 13 November 2014./dok.wartabromo.com

Beji (wartabromo) – Warga desa terdampak limbah dari pabrik yang masuk ke Sungai Wangi, Beji, mengaku sudah jengah dengan limbah yang mencemari sungai. Warga sudah tidak yakin pemerintah akan berpihak pada mereka terkait permasalahan limbah yang sudah mencemari sungai sejak beberapa tahun silam.

“Limbah ini kan sudah lama. Warga juga sudah melakukan berbagai upaya, demo berkali-kali sampai menyurati semua pihak, tapi tetap saja nggak ada selesai. Terus terang kami merasa jadi dolenan (permainan),” kata Kepala Desa Baujeng, Khozin, melalui sambungan telepon, Kamis (17/9/2015).

Baca: Green Peace Akan Dilibatkan Investigasi Pencemaran Sungai Wangi PT CS2 Pola Sehat Ngotot Tidak Cemari Sungai Wangi 7 Pabrik Diinvestigasi Walhi Terkait Pencemaran Sungai Wangi

Baca Juga :   Dikira Mainan, Balita dan Bibinya Terkena Ledakan Bondet

Khozin mengatakan, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pasuruan tidak serius menyelesaikan permasalahan limbah. BLH, kata dia, seharusnya berani memberi saksi keras pada perusahaan yang nyata-nyata membuang limbah ke sungai.

“Kan sudah jelas kemarin BLH sudah menyatakan tujuh perusahaan yang harus bertanggungjawab dan diberi sanksi. Berarti kan sudah terbukti ada pabrik yang bersalah. Kalau sampai hari ini masih membuang limbah ke sungai, ada apa ini?” ujar Khozin.

Menurut Khozin, selama limbah pabrik terus masuk ke Wangi dan mengalir ke anak sungainya yang lain, termasuk Sungai Jambe yang membelah Desa Baujeng. Warga, kata Khozin, sudah berkali-kali melayangkan surat keluhan namun tidak ada reaksi.

Baca Juga :   Dendy Arifianto Berbagi Cerita Ketika Tiba-Tiba Hilang Penglihatan (2-Habis)

“Sekitar tiga minggu lalu kita akhirnya menyurati bupati dan BLH bergerak,” terang Khozin.

Sekitar tiga hari terakhir, limbah kembali mencemari sungai. Pihak memilih diam karena sudah merasa sudah lelah berupaya.

“Kalau siang jelas airnya bersih. Pabrik membuang limbah pada sora hari dan sampai di sini, Sungai Jambe malam hari. Baunya sangat menyengat. Air juga tidak bisa digunakan. Kami warga merasa dijajah oleh limbah!” tadansnya dengan nada tinggi.

Baca: BLH : Pencemar Sungai Wangi adalah PT CS2 Pola Sehat Warga Beujeng Tuntut BLH Berani Hukum Pabrik Pembuang Limbah

Pencemaran Sungai Wangi oleh limbah sejumlah pabrik kembali mencuat dengan adanya petisi yang ditujukan kepada Bupati Pasuruan, M Irsyad Yusuf. Petisi itu dilontarkan Seknas Jokowi-JK Jatim di situs change.org.

Baca Juga :   DLH Geram Rekomendasi Diabaikan PG

Baca: Seknas Jokowi-JK : Warga Jenuh Dipermainkan Pencemaran Sungai Wangi Bupati Pasuruan Dipetisi Hentikan Pencemaran Limbah Sungai Wangi

Selain Bupati Pasuruan, petisi juga ditujukan kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pasuruan, DPRD Kabupaten Pasuruan, Gubernur Jatim, Menteri Lingkungan Hidup RI, Presiden Joko Widodo, serta sejumlah pabrik di sepanjang aliran Sungai Wangi.(fyd/fyd).