Pemkab Dorong Operator Snorkeling Ajukan Izin

923

Probolinggo (wartabromo.com) – Wisata snorkeling di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, menggeliat dan menyedot animo wisatawan sejak 2016 lalu. Sayang belasan operator wisata snorkeling yang ada, tidak melengkapinya dengan ijin usaha pengembangan wisata.

Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporparbud) Kabupaten Probolinggo, Sidik Widjanarko, tak menyangkal bahwa belasan operator itu tak memiliki izin. Dari 12 operator, hanya satu yang mengajukan izin ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten setempat.

“Tapi saya belum tahu, apakah izin tersebut sudah keluar/belum. Karenanya kami mendorong mereka untuk segera mengurus izinnya. Selain ada kepastian hukum, pengawsan terhadap kegiatannya juga dapat dilakukan dan dievaluasi oleh pemerintah,” kata Sidik kepada wartabromo.com, Rabu (23/8/2017).

Baca Juga :   Dua DPO Kasus Pembunuhan Pengikut Dimas Kanjeng Menyerah

Hari ini, Disporaparbud akan datang ke Pulau Gili bersama tim yang terdiri dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Dinas Perikanan, Dinas Perhubungan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), serta Muspika Sumberasih. Selain evaluasi pasca insiden meninggalnya wisatawan setelah terseret ombak pada Minggu (20/8/2017), Disporaparbud juga akan meminta semua operator mengurus izin.

“Selama ini kami kesulitan mengundang mereka (para operator, Red) untuk datang,” kata Sidik.

Sidik, menuturkan dalam kesempatan itu, Disporaparbud akan menyampaikan aturan main yang jelas terkait pengelolaan wisata. Seperti harus ada jaminan asuransi untuk para wisatawan. Disporaparbud juga meminta ada tanda bagi zona-zoba bahaya bagi wisatawan, sehingga insiden Minggu siang tak terulang. Plus adanya penjaga pantai yang juga bertugas menjaga kebersihan dan kelestarian laut.

Baca Juga :   380 Personel Gabungan Kawal Rekapitulasi Suara di KPU Pasuruan

Mantan Kadisperindag ini, mengaku pemkab belum ada rencana mengambil alih wisata snorkeling yang selama ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat itu.

“Pemkab akan mengintensifkan pembinaan cara menjadi pemandu wisata (guide) dan beberapa pelatihan lain. Insiden Minggu siang sudah sepatutnya menjadi pelajaran bagi operator wisata snorkeling akan jadi lebih baik,” tandas Sidik. (lai/saw)