Adjib yang Setahun ini Hanya Sibuk Mengejar Target

1694

Pastinya, jangan sampai “kejar tayang” wajib Madin, justru tak diimbangi dengan kualifikasi hasil.

Secara keseluruhan, tujuan penguatan keluarga dan pendidikan karakter sebenarnya dilandaskan dari Indeks pembangunan manusia (IPM).

Faktor yang disebut juga sebagai ukuran kualitas hidup itu, Kabupaten Pasuruan pada 2020, kabarnya berharap meraih poin 69,90. Perbandingan standar/harapan hidup dan pendidikan itu ditargetkan naik 3% lebih, dari capaian tahun 2018, yakni 66,69.

Teorinya, IPM harusnya tersusun dari tiga dimensi dasar, yakni umur panjang (sehat); pengetahuan; dan kehidupan layak.

Tapi, tak perlu jauh-jauh melihat. Kayaknya cukup pada sisi awal hidup bayi bersama ibunya.

Pada rekaman November 2018, kematian ibu baru melahirkan sebanyak 26 kasus, ditambah kematian bayi ada 109 kasus.
Jumlah kasus untuk hal mendasar ini sangat tinggi, karena jumlahnya sepatutnya dapat ditekan di angka 0 (nol). ke halaman 2

Baca Juga :   Tak Mau Sendirian, Demokrat Akhirnya Ikut Dukung Adjib Jadi Calon Tunggal

Ditambah soal melek baca tulis yang sampai kini belum rampung juga dientas.
Masih ada warga berusia 15 tahun ke atas, buta huruf (belum melek huruf).

Dari 1.605.307 jiwa Kabupaten Pasuruan (BPS, 2018), sebanyak 4,6% laki-laki buta huruf. Untuk perempuan jumlahnya lebih tinggi, yakni 10,6%.

Belum lagi, dimensi kemampuan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok.
Nah, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sebagai satu indikatornya memang tampak mengalami peningkatan. Tahun 2013 masih Rp54,57 juta dan pada 2018 naik menjadi Rp84,18 juta.

Masalahnya, capaian itu boleh dibilang merupakan rangkuman selama lima tahun periode lalu.

Sehingga dalam perjalanan Adjib berkuasa yang tersisa ini, rasio capaiannya apakah bakal tetap sama, meningkat, atau malah merosot.

Baca Juga :   Pengasuh Ponpes Sladi-Kejayan : PDI-Perjuangan Harus Konsekuen Dukung Gus Irsyad

Selamat mengejar target, Adjib. (*)

ke halaman awal