Pandemi Bikin Anggaran Terseok-seok, Simak Rinciannya

1135

 

Pasuruan (WartaBromo.com) – Pandemi Covid-19 membuat fiskal daerah terseok-seok. Bahkan, hingga triwulan ketiga berjalan, realisasi anggaran daerah jauh dari harapan.

Di Kabupaten Pasuruan, merujuk Laporan Realisasi Anggaran (LRA) yang diterbitkan Kementerian Keuangan, anggaran pendapan sebelum perubahan diproyeksikan sebesar Rp 3, 5 triliun.

Namun, hingga triwulan ketiga tahun ini, realisasi pendapatan hanya sebesar Rp 1, 5 triliun. Dana perimbangan dari pusat yang semula diproyeksikan mencapai Rp 2, 2 triliun, hanya terealisasi Rp 960 miliar.

Bukan hanya dana perimbangan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga belum mencapai separo dari target. Dari Rp 731 M yang ditargetkan, terealiasi Rp 313 M. Rp 167 M di antaranya berasal daru pajak daerah.

Baca Juga :   Sempat Molor, Bupati Pasuruan Minta KUA PPAS Tuntas Akhir Bulan Ini

Di sisi lain, tidak maksimalnya pendapatan ikut berdampak pada postur belanja daerah. Pada APBD lalu, total belanja dianggarkan sebesar Rp 3, 8 triliun. Tapi, hingga triwulan ketiga, terealisasi sebesar Rp 1, 7 triliun.

Realisasi belanja paling besar terdapat pada pos hibah yang lebih dari 100 persen. Dari total Rp 165 M yang dianggarkan, realisasinya mencapai Rp 175, 7 M.

Sementara bansos, dari Rp 38 M yang dialokasikan, terealisasi sebesar Rp 16, 7 M. Begitu juga dengan belanja modal. Dari alokasi sebesar Rp 656 M, terealisasi sebesar Rp 31, 5 M. Sementara belanja barang dan jasa, terealisasi Rp 256 M dari anggaran sebesar Rp 1 triliun.

Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dalam nota pengantar perubahan APBD 2020 mengakui, pandemi Covid-19 yang terjadi membawa dampak di berbagai sektor. Termasuk keuangan daerah.

Baca Juga :   Ini Pemicu APBD Disahkan Jelang Tengah Malam

Karena itu, ia pun memastikan agar penggunaan anggaran berlangsung secara efektif dan efisien. (tof/asd)