Tour Guide Bali Banting Setir Jadi Perajin Makrame, Omset Puluhan Juta Sebulan

1936

Ia mengaku kewalahan menghadapi pesanan yang membludak. Sampai akhirnya, ia meminta bantuan saudara dan tetangga di sekitarnya. Untuk memenuhi pesanan yang membludak, 4 orang tetangga dan saudaranya ia ajari membuat makrame.

“Perajin yang sama saya itu membuat makrame yang sederhana, seperti buat tas, buat selempang tas. Kalau yang hiasan dinding, saya dan istri yang mengerjakan,” sambungnya.

Untuk membuat makrame yang rumit, seperti hiasan dinding berukuran 1 meter membutuhkan waktu 2 hari. Dia mematok harga yang relatif murah, hanya Rp 350 ribu.

Sedangkan untuk yang ukuran 50 cm, ia bisa menyelesaikannya dalam tempo setengah hari. Dengan harga Rp 105 ribu.

“Harganya bervariasi, tergantung ukuran dan kerumitannya,” imbuhnya.

Baca Juga :   Tanpa Intervensi, Indonesia Bakal Kehilangan Rp544 Triliun di 2024 Akibat Krisis Iklim

Mimpi Galeri Seni

Setahun sudah Shidiq menjalankan bisnisnya. Tentu ia memiliki harapan dan mimpi-mimpi yang ingin diwujudkan.

Salah satunya ialah membuat galeri seni sendiri. Ia ingin memiliki tempat untuk memajang hasil karyanya.

“Enak di sini, buat galeri seni sendiri, dekat dengan keluarga dan alhamdulillah bisa menjadi tumpuan ekonomi dan membuka lapangan kerja,” kata dia.

Ia lebih memilih menekuni kerajinan makrame yang dirintisnya daripada kembali bekerja menjadi tour guide di Bali. “Di sana kan ikut orang. Apalagi, sebagai muslim, kalau pas memandu wisatawan waktu ibadahnya morat-marit,” akunya mengenang masa lalunya.

Sementara itu, ia terus ingin mengembangkan bisnisnya. Ia mengajak masyarakat sekitar yang mau bekerja dan tekun untuk membuat makrame bersamanya. Apalagi pangsa pasar makrame masih terbuka lebar.

Baca Juga :   Idap Penyakit Aneh, Shifa Butuh Uluran Tangan

“Nanti juga saya ingin kalau sudah normal, saya buka stand di mall di Surabaya, atau Malang buat majang makrame. Sekaligus nanti buat suvenir-suvenir kecil makrame, seperti gantungan kunci untuk suvenir nikahan,” bebernya.

Dari Shidiq, kita bisa belajar tentang ketekunan dan kerja keras akan membuahkan hasil. Ia terakhir berpesan, bahwa semua orang bisa sukses asalkan mau bekerja keras.

“Praktis saya tidak modal, cuma modal benang, belajar dari youtube, jadi makrame. Dan alhamdulillah sudah bisa menghidupi istri dan anak, juga bermanfaat pada orang lain di sekitar. Itu sudah bahagia” pungkasnya. (asd)