Lebih dari 2.000 Bayi di Kota Pasuruan Terdeteksi Stunting

1461

Pasuruan (wartabromo.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pasuruan mencatat ada 2.696 bayi terdeteksi stunting. Jumlah sebanyak itu terbagi dalam kategori bayi pendek dan sangat pendek.

Kasus tinggi badan lebih pendek dari usia normal itu, diperoleh dari hasil survey pada bulan timbang (Agustus) tahun 2017.

Siti Rodhiyah, Pengelola Program Gizi pada Dinkes Kota Pasuruan, yang ditemui beberapa hari lalu menjelaskan, survey dilakukan oleh 8 puskesmas yang tersebar di 4 kecamatan.

Berikut data stunting yang dicatat Dinkes Kota Pasuruan :

  1. Puskesmas Gadingrejo (pendek 164; sangat pendek 260).
  2. Puskesmas Karangketug (pendek 1; sangat pendek 47).
  3. Puskesmas Kebonagung (pendek 26; sangat pendek 132).
  4. Puskesmas Sekargadung (pendek 158; sangat pendek 291).
  5. Puskesmas Bugul Kidul (pendek 130; sangat pendek 297).
  6. Puskesmas Kandangsapi (pendek 259; sangat pendek 404).
  7. Puskesmas Kebonsari (pendek 22; sangat pendek 60).
  8. Puskesmas Trajeng (pendek 223; sangat pendek 222).
Baca Juga :   KPK belum Temukan Tersangka Lain Terkait Suap Proyek di Kota Pasuruan

Rodhiyah melanjutkan, angka 2.696 kasus stunting itu, menunjukkan prevalensi (angka temuan kasus) sebesar 25,84% dari jumlah bayi di Kota Pasuruan saat itu.

Salah satu faktor penyebab stunting bisa menembus angka diatas 2.000, dinilai Rodhiyah adalah kurangnya minat warga untuk mengkonsumsi buah dan sayur, terutama calon ibu.

Hasil survey konsumsi yang dilakukan tahun 2017, menunjukkan konsumsi sayur orang Kota Pasuruan sebesar 56 gram per hari.

“Ini jelas jauh dari standar, yaitu 250 gram per hari,” tandasnya.

Sedangkan untuk konsumsi buah, rata-rata hanya 48 gram per hari, ini juga di bawah standar yang seharusnya 150 gram per hari.

“Kalau konsumsi garam beryodium tinggi, mungkin karena ada pabriknya,” candanya kemudian.

Baca Juga :   Satpol Amankan 6 PSK, 1 Perempuan Hamil 9 Bulan Asal Prigen

Baca juga:

Apa itu Stunting?

Kesadaran Pemberian ASI Ekslusif di Kota Pasuruan Dinilai Cukup Tinggi

Sebagaimana diketahui, stunting merupakan masalah gizi kronis, dialami ibu sejak awal kehamilan, yang berpengaruh pada kondisi pertumbuhan janin. Bayi lahir dari seorang ibu yang kekurangan gizi, berpotensi mengalami gangguan pertumbuhan, hingga disebut stunting. (trl/ono)