Mengapa Ada 2 PCNU di Kabupaten Probolinggo

3932
Kantor PCNU Kota Kraksaan

Probolinggo (WartaBromo.com) – Banyak masyarakat bertanya-tanya kenapa di Kabupaten Probolinggo ada 2 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU).

Tercatat ada 2 PCNU, yakni PCNU Kota Kraksaan dan PCNU Kabupaten Probolinggo. PCNU Kota Kraksaan membawahi 14 majelis wakil cabang (MWC). Sedangkan PCNU Kabupaten Probolinggo mengkoordinir 11 MWC.

Secara historis, PCNU Kota Kraksaan lebih tua dari PWNU Jawa Timur, yang baru dibentuk pada 1954. NU Kraksaan berdiri pada 1930 atau 4 tahun setelah Nahdlatul Ulama didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari bersama KH. Abdul Wahab Hasbullah dan KH. Bisri Syansuri di Surabaya pada 31 Januari 1926 atau bertepatan dengan 16 Rajab 1344 H.

PCNU Kota Kraksaan dibentuk oleh KH. Moh. Hasan, pendiri dan pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong. Kala itu, Kiai Sepuh Genggong, begitu beliau dipanggil, didatangi oleh KH. Wahab Hasbullah. Dimana Kiai Sepuh dan Kiai Hasyim sama-sama nyantri kepada Syaikhona Kholil Bangkalan.

Baca Juga :   Duet Wasik-Syihab Pimpin NU Kraksaan

“Jadi waktu itu Kiai Wahab Hasbullah sendiri datang langsung ke Kiai Sepuh Genggong untuk mendirikan cabang NU Kraksaan, yang kemudian diresmikan di Masjid Al-Anwar Pasuruan,” tutur Ketua PCNU Kota Kraksaan, H Achmad Muzammil, Ahad (5/2/2023).

Peresmian di Pasuruan itu, berkaitan dengan kewilayahan. Pada saat itu, di Jawa Timur belum terbentuk Pengurus Wilayah (PW). Hanya ada 3 konsul yang bertugas mengkoordinasi beberapa cabang di sekitarnya.

Pertama adalah Konsul Madura, daerahnya tentu saja meliputi seluruh Madura. Ada pula konsul Malang dengan PCNU di seputar Mataraman. Sedangkan wilayah timur Jatim dikoordinir oleh Konsul Pasuruan Konsul ini bahkan meliputi Bali hingga Nusa Tenggara.

Setelah PCNU Kota Kraksaan diresmikan, lanjut Muzammil, Kiai Sepuh Genggong menjadi Ra’is Syuriah pertama. Sedangkan Ketua Tanfidziah adalah Kiai Abdul Latif Sidomukti, Kraksaan. Duet kedua santri dari KH. Moh Kholil Bangkalan itu, berlangsung hingga tahun 1950.

Baca Juga :   Sikapi UU Omnibus Law, PBNU: Kita Seperti Diinjak

“Baru kemudian Kiai Hasan Sepuh Genggong menyerahkan PCNU Kota Kraksaan kepada Kiai Zaini Mun’im (Pendiri Pesantren Nurul Jadid, Paiton,). Sehingga ada istilah jika PCNU Kota Kraksaan ini tak lepas dari Genggong dan Nurul Jadid,” ungkap Muzammil.

Dalam perkembangannya, PCNU Kota Kraksaan yang meliputi seluruh Kabupaten Probolinggo dimekarkan menjadi 2 kepengurusan cabang. Yakni PCNU Kota Kraksaan dan PCNU Kabupaten Probolinggo. Dengan pertimbangan wilayah yang sangat luas, menghambat koordinasi.

Namun, pria yang pernah menjadi anggota legislatif itu, mengaku tidak tahu persis waktunya. Ia hanya mengingat jika inisiatornya adalah KH. Hasan Saifourridzal, putra KH. Moh. Hasan Genggong. Dengan tetap berpegang teguh ajaran Ahlussunah Wal Jamaah an-Nahdliyah.

“Jadi intinya, kemungkinan adanya dua PCNU di Kabupaten Probolinggo yaitu PCNU Kabupaten Probolinggo dan PCNU Kota Kraksaan ini, karena luasnya wilayahnya, itu saja singkat sejarah pendirinya yang saya ketahui,” ungkap pria yang juga Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo ini.

Baca Juga :   Putra Anda Mau Dikhitan Gratis? Tunjukkan KTP di Sini

Senada dengan koleganya, Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo, KH Abd. Hamid mengaku tak tahu secara spesifik perihal pemekaran itu. Ia menegaskan 2 cabang NU di Kabupaten Probolinggo tak lepas dari luasnya wilayah. Terlebih lagi pada zaman dulu transportasi juga masih sulit.

“Zaman dulu sepeda motor kan sulit, adanya cuma sepeda ontel jadi mungkin itulah alasan kuat ada dua PCNU di sini. Kalau untuk bercerita sejarah panjangnya, mohon maaf saya masih baru dan juga pertama jadi Ketua PCNU ini takut ada yang salah mas,” kata KH. Abdul Hamid saat dikonfirmasi terpisah. (cho/saw)