Fakta Jembatan Kaca Bromo, Membentang di Atas Tebing 80 Meter hingga Sempat “Bikin” Khofifah Terpeleset

356
Jembatan Kaca Bromo

Probolinggo (WartaBromo.com) – Probolinggo memiliki destinasi wisata baru untuk mengamati keindahan Bromo. Wisata baru ini merupakan jembatan kaca Seruni Point, yang berlokasi di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Belakangan, keberadaan jembatan kaca Bromo, itu tengah jadi perbincangan hangat di sosial media. Hal itu tak lepas dari ambrolnya jembatan kaca di wisata The Geong, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, hingga menelan korban.

Warganet pun akhirnya mempertanyakan mengenai keamanan jembatan kaca Bromo yang saat ini pembangunannya sudah rampung itu. Berikut ini adalah fakta-fakta jembatan kaca Bromo yang perlu bolo warmo tahu:

Desain Jembatan

Jembatan kaca Bromo dibangun dengan panjang 120 meter. Dengan lebar antara 1,5 meter pada kedua sisi dan 3 meter di bagian tengah. Jembatan ini membentang di atas tebing dengan ketinggian 80 meter.

“Lantai kaca jembatan ini telah diberi pengaman berlapis dan dapat menahan beban hingga 9 ton atau setara dengan 100 orang,” kata Plt. Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Bambang Hari Wahyudi.

Baca Juga :   Tersandung DD, Kades Gunggungan Lor Dituntut 2 Tahun Penjara

Konstruksi Jembatan

Jembatan yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu, bertipe jembatan suspended – cable, dengan pondasi tiang bor dan sumuran. Material kacanya berlapis SGP. 

Beberapa waktu lalu, Kementerian PUPR mengatakan jika struktur kaca pengaman berlapis (Laminated Glass) terdiri dari dua lembar kaca atau lebih. Direkatkan satu sama lain menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi (interlayer).

Ditambahkan oleh Hari Wahyudi, konstruksi jembatan dilengkapi dengan ‘double protection steel‘ berupa baja galvanis dengan lapisan cat epoxy. Sehingga tahan karat, abu vulkanik dan belerang.

“Jika jembatan di Banyumas memiliki ketebalan kaca hanya 12 milimeter atau 1,2 cm, maka Jembatan Kaca Bromo memiliki ketebalan 50 milimeter atau 5 cm dan dapat menampung 100 orang atau beban hingga 9 ton,” jelasnya.

Dana Pembangunan

Jembatan Kaca ini dibangun di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur. Pembangunannya membutuhkan dana Rp 15 miliar dan menggunakan anggaran tahun 2021 dan tahun 2022.

Baca Juga :   Pemuda Gending Tewas Terjepit Glue Spider

Kementerian PUPR bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Karena jembatan melintasi kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Kerjasama juga dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo sebagai penyedia lahan untuk salah satu kaki jembatan.

“Kedepannya, tata kelola operasional jembatan kaca akan dilakukan oleh Kementerian LHK dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo sehingga dapat mendongkrak jumlah wisatawan ke Bromo dan dapat meningkatkan perputaran roda perekonomian terutama meningkatkan kesejahteraan warga sekitar,” kata Kepala Balai Geoteknik, Terowongan, dan Struktur Bina Marga Kementerian PUPR, Fahmi Aldiamar, Minggu (26/06/2022).

Sudah Uji Kelayakan

Bambang Hari Wahyudi menyebut, Jembatan Kaca Bromo telah melewati serangkaian uji kelayakan yang ketat.

Aktivasi jembatan kaca Bromo sendiri, bakal dilakukan akhir tahun 2023. Menunggu proyek infrastruktur yang pendukung jembatan kaca. Baik dari sisi masuk dan sisi keluar dipastikan selesai akhir tahun 2023.

Baca Juga :   Polisi Buru Pasangan Kekasih yang Mesum di Masjid

Begitu diresmikan, Heri memastikan setiap pengunjung harus mentaati Standard Operational Procedure (SoP) selama menikmati wahana tersebut. 

Khofifah Sempat Terpeleset

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada Februari lalu sempat mengunjungi Jembatan Kaca Bromo untuk melakukan peninjauan. Ia dan rombongan kemudian melintas di jembatan kaca tersebut.

Namun saat perjalanan, tiba-tiba seseorang di belakang Khofifah terpeleset dengan kondisi kaki ke depan. Kaki tersebut kemudian mengenai Khofifah dan menyebabkan Gubernur Jatim itu juga ikutan terpeleset.

Diduga kejadian ini karena jembatan kaca licin. Sehingga masih ada bekas air hujan di jembatan kaca tersebut. 

Hal ini kemudian menjadi sorotan warganet. Mereka mempertanyakan keamanan dari jembatan kaca Seruni Point tersebut. Apalagi setelah adanya kejadian korban jiwa pada jembatan kaca di tempat lain.

Demikian fakta-fakta Jembatan Kaca Bromo. Bolo warmo berminat untuk jalan-jalan ke sana? (may/asd)