Koran Online 15 Feb : KPK Datangi Kantor Wali Kota Probolinggo, hingga Silang Sengkarut Anggaran Uang Rakyat

1248

Beragam peristiwa kami sajikan pada 14 Februari 2019 melalui laman media online wartabromo. Ragam berita menarik kini kami rangkum untuk kembali anda baca dalam koran online edisi Jumat (15/2/2019). Mulai KPK Datangi Kantor Wali Kota Probolinggo, hingga Silang Sengkarut Anggaran Uang Rakyat :

  1. Kiai Nawawi, Pengasuh Ponpes Sidogiri Beri Anjuran Pilih Kiai Ma’ruf jadi Wakil Presiden
Screenshot video Kiai Nawawi saat ucapkan anjuran pilih Kiai Ma’ruf untuk menjadi Wakil Presiden, di kediamannya, Rabu (13/2/2019).

Pasuruan (wartabromo.com) – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, KH Nawawi Abdul Jalil anjurkan memilih KH Ma’ruf Amin di Pemilihan Presiden nanti. Menjaga marwah ahlusunah waljamaah jadi pertimbangan.

Sikap tersebut mengemuka ketika Kiai Ma’ruf Amin bersilaturahim ke kediaman Kiai Nawawi, yang berada di dalam lingkungan Ponpes Sidogiri, Rabu (13/2/2019) sore. Simak Selengkapnya.

  1. Romi : “Sak Karepmu” Zon
Baca Juga :   Waspada! DBD Serang 98 Orang di Probolinggo

Probolinggo (wartabromo.com) – Ketua Umum PPP Romahurmuziy tak mau ambil pusing dengan tingkah Fadli Zon. Ia menilai puisi ‘Doa Yang Ditukar’ ciptaan Wakil Ketua Partai Gerindra itu, berdampak negatif terhadap perolehan suara pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jawa Timur.

Pria yang akrab dipanggil Romi tersebut mengaku heran kepada sikap Fadli Zon. Sebab, selama ini mengaku membela ulama, tetapi di satu sisi puisinya sudah menistakan ulama, yakni KH. Maimoen Zubair, pengasuh Ponpes Al- Anwar Sarang, Rembang. Kiai yang akrab dengan sebutan Mbah Moen itu sangat dihormati oleh warga Nahdlatul Ulama (NU). Simak Selengkapnya.

  1. KPK Datangi Kantor Wali Kota Probolinggo
Penandatanganan komitmen bersama dalam mewujudkan pemerintahan baik, bebas korupsi di Kota Probolinggo. (Foto: Humas dan Protokol Kota Probolinggo)

Probolinggo (wartabromo.com) – Anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia mendatangi kantor Wali Kota Probolinggo, Kamis (14/2/2019). Padahal belum sebulan terjadi suksesi kepemimpinan di Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo. Ada apa ya..?

Baca Juga :   Bejat! Pria Ini Perkosa Anak Tirinya, Ancam Bunuh Jika Lapor

Kedatangan anggota KPK itu, dibenarkan oleh Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin. Namun, kedatangan anggota KPK tersebut bukan untuk menggeledah ruangan di kantornya. Melainkan untuk membekali anak buahnya tentang penanggulangan gratifikasi. Simak Selengkapnya.

  1. Silang Sengkarut Anggaran Uang Rakyat

ANGGARAN hibah dan bantuan sosial merupakan salah satu pos anggaran yang paling rawan bermasalah. Alasan itu pula yang menjadikan pemerintah terus memperbarui regulasi penggunaan uang rakyat guna menutup celah adanya ruang penyimpangan. Mulai dari proses pengalokasian anggaran, hingga pelaksanaan.

Ketidakpatuhan terhadap segala persyaratan, akan berimbas pada macetnya anggaran tersebut. Seperti yang terjadi di Kabupaten Pasuruan saat ini. Untuk pertama kalinya, anggaran hibah dan belanja sosial (bansos) 2019 ini terancam tidak bisa direalisasikan karena dinilai tidak sesuai ketentuan sistem penganggaran. Simak Selengkapnya.

  1. Digugat Tempat Karaoke Vision Vista, Pemkab Lumajang Kalah
Baca Juga :   Prabowo-Sandi Agendakan Kampanye Akbar di Lumajang
Bupati-Wakil Bupati Lumajang bersama Management Vision Vista. (Foto Facebook Nur Kholil Hidayat)

Lumajang (wartabromo.com) – Penutupan resto dan karaoke keluarga, Vision Vista (VV) oleh Bupati Lumajang berujung gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya. Hasilnya, Pemerintah Kabupaten Lumajang dinyatakan kalah dan gugatan Vision Vista dikabulkan.